
TURKINESIA.NET – GAZA. Dua jurnalis Anadolu Agency mengalami luka-luka pada Kamis malam dalam serangan Israel di Gaza utara.
Wartawan foto Mustafa Hassouna dan juru kamera Mohammad al-Aloul terluka saat meliput serangan Israel di Jalur Gaza utara.
Kedua jurnalis yang mengalami luka-lukanya sedang, dipindahkan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
2 Anadolu Agency journalists injured by Israeli raid in Gaza
Photojournalist Mustafa Hassouna and cameraman Mohammad al-Aloul were injured while covering an Israeli strike in the northern Gaza Strip https://t.co/HO7ZkURj8G pic.twitter.com/WVoFvyAbCO
— ANADOLU AGENCY (@anadoluagency) May 13, 2021
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun menyampaikan harapannya kepada para jurnalis yang terluka agar segera pulih.
“Karyawan @anadoluajansi kami terluka dalam serangan oleh Israel, yang terus meneror wanita, anak-anak, orang muda dan orang tua,” katanya di Twitter.
Pada hari Rabu, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York mengatakan, delapan jurnalis diserang oleh pasukan Israel di Yerusalem Timur yang diduduki antara 7 dan 10 Mei. Disebutkan, tiga di antara mereka berasal dari Anadolu Agency, termasuk koresponden Turgut Alp Boyraz, fotografer Mustafa al-Kharouf dan juru kamera Fayez Abu Rumaila.
Israel terus menargetkan Gaza dengan pemboman besar-besaran,
119 warga Palestina meninggal dunia akibat serangan Israel sejauh ini, termasuk 31 anak-anak dan setidaknya 19 wanita, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Sedikitnya 830 lainnya terluka, selain kerusakan parah pada bangunan tempat tinggal warga.
Israel juga telah menahan ratusan warga Palestina dalam beberapa hari terakhir.
Ketegangan memuncak di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki selama sebulan terakhir.
Ketegangan semakin meningkat setelah kelompok perlawanan Palestina bersumpah membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel pada 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980 – sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sumber: Anadolu Agency English