TURKINESIA.NET – ANKARA. Selama 2018, sebanyak 54 warga Jerman telah ditolak masuk ke Turki, media Jerman melaporkan pada Minggu (05/08). Jumlah warga Jerman yang ditolak masuk pada tahun 2017 sebanyak 95 orang.
Menurut Deutsche Welle Turkish, jumlah orang yang ditolak masuk terungkap melalui pertanyaan parlemen dari Partai Kiri (Die Linke) yang ditanggapi oleh Menteri Negara Michael Roth.
Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang masalah ini, termasuk profil warga Jerman yang ditolak.
Untuk mencegah masuknya para teroris asing, Ankara telah meningkatkan keamanan perbatasannya dan mempersulit izin masuk dalam beberapa tahun terakhir. Pada Januari, Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Turki telah mendeportasi 5.600 petempur asing sejak 2011 dan 54.000 dilarang memasuki Turki.
Upaya melawan ISIS menjadikan Turki sebagai target utama kelompok teroris tersebut. Banyak serangan bersenjata dan bom yang menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil Turki, termasuk serangan teroris paling mematikan di Turki yang menewaskan 102 orang dan melukai 400 lainnya dalam pemboman bunuh diri kembar di sebuah demonstrasi damai di Ankara pada 10 Oktober 2015.
Selain berupaya sendiri melawan kelompok-kelompok teror, Ankara juga berulang kali menyerukan kerjasama yang lebih baik dengan layanan keamanan antara negara-negara Eropa untuk menghentikan arus teror.
Sementara itu terungkap bahwa beberapa tersangka yang terlibat dalam serangan ISIS di seluruh Eropa pernah dideportasi oleh Turki sebelumnya. Misalnya, Ibrahim el-Bakraoui, salah satu pengebom yang terlibat dalam pemboman Brussels tahun 2016, dideportasi oleh Turki pada tahun 2015 dan Belgia telah diperingatkan tentang potensi ancaman yang dia lakukan.
Daily Sabah