Friday, March 29, 2024
TN MenjawabTrending

Apa perbedaan kerja sama Turki-Israel dan Uni Emirat-Israel di mata Palestina?

TURKINESIA.NET – TAHUKAH ANDA? Memahami permusuhan antar negara tidak seperti melihat permusuhan antara anak-anak.

Turki bermusuhan dengan Amerika dalam banyak hal: menentang sikap AS yang mengakui Jerussalem sebagai ibukota Palestina, dukungan AS terhadap kelompok SDF di Suriah dan PKK di Turki, Turki membeli rudal S-400 Rusia, dan lain-lain, namun tetap menjalin hubungan diplomatik dengan AS.

Turki bermusuhan dengan Rusia dalam kasus Suriah, Libya, Armenia, dan lain-lain, namun tetap menjalin hubungan diplomatik.

Turki bermusuhan dengan Prancis dalam kasus Suriah, Libya, berebut pengaruh di Lebanon dan Afrika, dan lainnya, namun terus menjalin hubungan diplomatik.

Turki bermusuhan dengan Yunani, bahkan bisa jadi musuh abadi, namun hubungan bilateral terus berjalan.

Turki bermusuhan dengan Mesir sejak jenderal diktator As-Sisi melengserkan Presiden Mursi dan memenjarakan ribuan kelompok Ikhwanul Muslimin, namun Turki tetap menjalin hubungan perdagangan dengan Mesir.

Turki menyatakan dukungan tegas terhadap Pakistan dan Kashmir yang terjajah, namun volume perdagangan Turki dengan India sangat tinggi dan masih berjalan lancar.

Turki-Israel, telah menjalin hubungan kerjasama sejak era sekuler di bawah Mustafa Kemal Ataturk. Hubungan itu diteruskan hingga sekarang di bawah pemerintahan Presiden Erdogan demi kemaslahatan rakyat Palestina. Namun di lapangan permusuhan dan persaingan antara Turki dengan Israel terlihat nyata, sebut saja misalnya dukungan Israel terhadap pemberontak Libya Haftar, di sisi lain Turki mendukung pemerintah sah GNA Libya. Dukungan Israel untuk Yunani. Dukungan Israel untuk SDF di Suriah dan PKK Turki serta Kurdistan Irak. Sebut saja setiap musuh Turki, di belakang mereka nyaris semua terlibat peran Israel.

Pemerintah dan rakyat Palestina yang mendapat banyak keuntungan dari hubungan Turki dengan Israel tidak pernah menyatakan protes dan melakukan aksi demonstrasi terhadap kebijakan pemerintah Turki, karena mereka sadar atas kebijakan yang diambil oleh Turki untuk kebaikan mereka.

Malah, dalam setiap aksi demonstrasi sering terlihat rakyat Palestina ikut membawa serta bendera Turki dan poster Presiden Erdogan. Sering kali bentrokan antara pemuda Palestina yang terlibat bentrok dengan militer Israel membawa serta bendera Palestina sebagai penyemangat, bahkan di antara mereka ada yang meminta jika seandainya gugur agar ditutupi jasadnya dengan bendera Turki. Harapan pemuda tersebut terwujud. Ia syahid, jasadnya ditutup bendera Turki. Nama Recep Tayyip Erdogan juga menjadi populer untuk bayi-bayi Palestina.

Presiden Erdogan sering kali, bahkan setiap tahun mengundang pemuda-pemudi Palestina yang menjadi ikon perjuangan, tokoh-tokoh pejuangan Palestina sering bolak-balik ke Turki. Turki menjadi “rumah aman” bagi mereka selain juga Qatar. Bahkan di forum internasional seperti PBB.

Erdogan hampir saban tahun menjadi pemimpin Muslim yang paling lantang menyuarakan pembelaan terhadap Palestina.

Berbeda halnya respon Palestina terhadap negara-negara Arab yang berusaha menjalin kerjasama dengan Israel. Pemerintah dan rakyat Palestina menganggap hal itu sebagai bentuk penghianatan demi mendapat keuntungan.

Jika ingin melihat perbedaan antara kerja sama Turki dengan Israel dan kerja sama Uni Emirat Arab dengan Israel secara lebih jelas dan lebih meyakinkan, lihatlah dari kacamata rakyat Palestina. Kenapa rakyat Palestina menerima kebijakan Turki tapi menentang kebijakan negara-negara Arab? Atau jika Anda punya kenalan dari kalangan bangsa Palestina, silahkan tanyakan langsung hal tersebut kepada mereka.

 

Sementara itu, marilah kita lihat respon Palestina terhadap hubungan UEA dengan Israel sebagaimana kami kutip dari kantor berita Turki Anadolu Agency berikut:

*

Hamas dan Fatah kecam kesepakatan normalisasi UEA-Israel

Kelompok-kelompok Palestina pada Kamis mengecam perjanjian baru antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel untuk menormalisasi hubungan.

Hamas mengutuk perjanjian itu dan mengatakan upaya itu tidak melayani perjuangan Palestina dan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.

Kesepakatan perdamaian UEA dengan Israel adalah “tikaman berbahaya di belakang rakyat Palestina,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Gerakan Fatah juga mengatakan bahwa dengan kesepakatan itu, Abu Dhabi meninggalkan kewajiban nasional, agama, dan kemanusiaannya terhadap perjuangan Palestina.

Sementara itu, Komite Perlawanan Rakyat menekankan bahwa kesepakatan tersebut menunjukkan konspirasi besar-besaran terhadap rakyat Palestina.

Gerakan Jihad Islam juga mengecam kesepakatan baru itu, menggambarkannya dengan “penyerahan.”

**

Palestina sebut kesepakatan UEA-Israel khianati Yerusalem

Otoritas Palestina pada Kamis mengatakan kesepakatan normalisasi antara Israel dan Uni Emirat Arab mengkhianati Yerusalem, Al-Aqsa dan perjuangan Palestina.

“Kepemimpinan Palestina dengan keras menolak dan mengutuk pernyataan mengejutkan Amerika, Israel dan UEA tentang normalisasi hubungan,” kata Nabil Abu Rudeina, juru bicara Otoritas Palestina, dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

“Langkah ini muncul karena desakan Israel untuk menahbiskan pendudukan dan aneksasi sebagian wilayah Palestina,” lanjut dia.

Abu Rudeina menegaskan bahwa kepemimpinan Palestina menganggap langkah ini sebagai pukulan bagi inisiatif perdamaian Arab, keputusan KTT Arab dan Islam serta legitimasi internasional.

“Ini adalah agresi terhadap rakyat Palestina, hak-hak Palestina dan kesuciannya, terutama Yerusalem dan negara Palestina merdeka di perbatasan 4 Juni 1967,” ujar dia.

Juru bicara itu mengutuk langkah UEA yang menghentikan perdagangan aneksasi ilegal untuk normalisasi hubungan dengan Israel dan menggunakan masalah Palestina sebagai kedok untuk tujuan tersebut.

Pimpinan Palestina menekankan bahwa UEA, atau pihak lain mana pun, tidak memiliki hak untuk berbicara atas nama rakyat Palestina.

“Kami tidak mengizinkan siapa pun untuk campur tangan dalam urusan Palestina atau untuk melaporkan atas nama kami tentang hak kami yang sah,” tambah dia.

***

Kecam hubungan UEA-Israel, rakyat Palestina di Tepi Barat gelar aksi protes:

Ratusan warga Palestina pada Jumat turun ke jalan di Tepi Barat, membakar bendera Uni Emirat Arab (UEA) dan foto Putra Mahkota Mohamed bin Zayed untuk memprotes peningkatan hubungan UEA dengan Israel.

Menurut saksi mata, ratusan warga Palestina melakukan protes di wilayah terpisah di Tepi Barat, mengecam perjanjian UEA yang secara resmi menormalisasi hubungannya dengan Israel.

Di kota Yatta di Hebron Governorate, sekelompok pria bertopeng membakar bendera UEA selama aksi protes yang mengutuk perjanjian tersebut.

Para demonstran juga meneriakkan slogan-slogan yang menolak perjanjian normalisasi, yang mereka gambarkan sebagai “pengkhianatan”, menurut saksi mata.

Di kota Nablus, ratusan demonstran setelah waktu Salat Jumat di Al-Shuhada Square mengecam kesepakatan itu.

Para pemuda yang ikut demonstrasi menginjak-injak dan membakar foto-foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi.

Di kota Haris di Kegubernuran Salfit, pengunjuk rasa Palestina mengangkat foto Putra Mahkota UEA yang diembos dengan tanda “X” dan meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk perjanjian UEA-Israel.

****

Ribuan warga Palestina berkumpul pada Sabtu memprotes kesepakatan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel untuk menormalkan hubungan:

Dua protes besar terpisah diadakan di Cibaliya, Jalur Gaza utara dan perlintasan Rafah selatan, setelah Hamas mendesak warga untuk berdemonstrasi.

Juru bicara Hamas Ismail Ridwan mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa perjanjian tersebut tidak akan memberikan legitimasi kepada Israel.

“Israel tidak akan pernah menjadi teman Arab dan Muslim,” menurut Ridwan yang mengatakan UEA “menjual” warga Palestina untuk kepentingan mereka sendiri.

“UEA akan menjadi pecundang dari perjanjian ini, karena keinginan Israel akan menjarah sumber daya semua negara Arab, terutama UEA, di luar perbatasan Palestina,” tambah dia.

*****

Israel berterima kasih kepada Mesir, Oman, Bahrain atas dukungan mereka:

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Mesir Adel-Fattah el-Sisi, otoritas Oman dan Bahrain atas dukungan mereka terhadap normalisasi hubungan antara Abu Dhabi dan Tel Aviv.

“Memperluas lingkaran perdamaian akan baik untuk seluruh wilayah,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Dia juga mengungkapkan peran Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) Ron Dermer dan Duta Besar UEA untuk AS Yousef al-Otaiba dalam upaya mereka untuk mencapai kesepakatan tersebut.

“[Netanyahu] Dia berterima kasih kepada duta besar kami di Washington yang bekerja dengan sejawatnya dari UEA dan Gedung Putih, dan memainkan peran penting yang mengarah pada tercapainya kesepakatan damai itu,” tambah pernyataan itu.

4.4 7 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Apa perbedaan kerja sama Turki-Israel dan Uni Emirat-Israel di mata Palestina? […]

trackback

[…] Apa perbedaan kerja sama Turki-Israel dan Uni Emirat-Israel di mata Palestina? […]

trackback

[…] Apa perbedaan kerja sama Turki-Israel dan Uni Emirat-Israel di mata Palestina? […]

error: Content is protected !!
3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d