Friday, April 19, 2024
Internasional

AS ke Turki: Jika mau jet tempur F-35, tinggalkan rudal S-400

Para anggota delegasi dari Kongres Amerika Serikat yang mengunjungi Turki dan bertemu dengan parlemen Turki pada 27 Agustus, telah mendesak Ankara untuk meninggalkan niat  membeli sistem rudal S-400 dari Rusia. Sebagai gantinya, AS akan menyerahkan jet tempur F-35.

Sebuah delegasi yang terdiri dari tiga anggota yang dipimpin oleh Michael Turner, anggota Majelis Kehormatan NATO, pertama kali mengunjungi Ä°ncirlik Airbase di provinsi selatan Adana. Delegasi kemudian bertemu dengan anggota parlemen Turki dan membahas masalah pembelian sistem S-400 Rusia oleh Turki dan pengiriman jet tempur F-35 ke Turki.

Para anggota kongres mendesak Ankara untuk meninggalkan rencana pengadaan sistem S-400 sebagai jaminan dikirimnya F-35, sementara pihak Turki menekankan kerjasama lebih lanjut melawan FETÖ, sebuah organisasi yang berada di belakang upaya kudeta gagal tahun 2016.

Kongres AS baru-baru ini mengeluarkan undang-undang yang mengancam untuk menghentikan penjualan jet tempur F-35 ke Turki, meskipun ada kontrak yang ditandatangani antar negara atas rencana akuisisi sistem pertahanan rudal Rusia S-400, dan konsekuensi bagi pangkalan industri AS jika Turki dikeluarkankan dari program F-35 internasional.

Turki mengkritik AS karena mencoba memaksa untuk tidak membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Ankara mengingatkan bahwa Turki telah mencoba membeli sistem pertahanan udara Patriot dari AS, tetapi rudal tersebut tidak pernah dijual ke Ankara ketika sistem pertahanan tersebut sangat dibutuhkan.

Turki telah berada dalam program F-35 sejak tahun 1999. Industri pertahanan Turki telah mengambil peran aktif dalam produksi pesawat. Alp Aviation, AYESAS, Kale Aviation, Kale Pratt & Whitney dan Turkish Aerospace Industries telah memproduksi komponen untuk jet F-35 fighter pertama. Turki berencana untuk membeli 100 jet tempur F-35 di tahun-tahun mendatang.

Perselisihan mengenai F-35 muncul pada saat hubungan antara kedua negara tersebut mengalami ketegangan atas kasus pendeta AS Andrew Brunson yang ditangkap oleh Turki terkait terorisme dan mata-mata. Brunson didakwa atas tuduhan memiliki hubungan dengan kelompok teror Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan FETÖ. Dia dipindahkan ke tahanan rumah pada 25 Juli.

Washington pada 1 Agustus mengumumkan sanksi terhadap Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gül dan Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu pada 1 Agustus atas pemenjaraan Brunson, yang memancing kemarahan Ankara.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d