TURKINESIA.NET – BAKU. Kepala layanan pers Azerbaijan, Kolonel Vagif Dargahli, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa Tentara Armenia telah merekrut tentara bayaran dari Suriah dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

Mendasarkan komentarnya pada informasi intelijen, kolonel tersebut menyatakan bahwa menggunakan tentara bayaran memungkinkan Armenia menyembunyikan jumlah kerugian sebenarnya.

“Karena mereka (tentara bayaran) tidak terdaftar secara resmi di Armenia, musuh dengan mudah menyembunyikan kerugian ini,” kata Dargahli.

“Seperti dalam pertempuran sebelumnya, kali ini kepemimpinan militer-politik Armenia menyembunyikan kerugian pertempuran dari publik, terkait dengan pembatasan pengungkapan informasi militer. Perlu digarisbawahi bahwa karena jumlah kerugian yang besar, pihak Armenia harus mengakui kerugian ini sebagai peristiwa yang terjadi dalam berbagai keadaan, “lanjut sang kolonel.

Azerbaijan mengumumkan mobilisasi militer parsial pada hari Senin setelah bentrokan dengan pasukan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang diduduki.

Ketegangan meningkat di Kaukasus selatan antara negara bertetangga Armenia dan Azerbaijan pada Minggu pagi karena bentrokan di mana Yerevan mengatakan pasukan Azerbaijan menembaki wilayah Nagorno-Karabakh, sementara Baku menuduh pasukan Armenia menembaki zona militer dan sipil Azerbaijan.

Kedua negara bekas Soviet itu telah lama berkonflik atas wilayah Azerbaijan Nagorno-Karabakh yang berada di bawah pendudukan ilegal Armenia dan bentrokan perbatasan di wilayah tersebut semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mendeklarasikan apa yang disebut sebagai kemerdekaan selama konflik yang pecah ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.

Meskipun gencatan senjata disepakati pada tahun 1994, Azerbaijan dan Armenia sering saling menuduh melakukan serangan di sekitar Nagorno-Karabakh dan di sepanjang perbatasan Azerbaijan-Armenia yang terpisah.

Sumber: Daily Sabah