Friday, April 19, 2024
TN Menjawab

Di balik kunjungan presiden Israel ke Turki, proyek pipa gas?

pipa gas Israel
pipa gas Israel
TURKINESIA.NET – TN MENJAWAB. Ada beberapa orang yang bertanya pada saya tentang keputusan Erdogan menyambut kunjungan Presiden Israel ke Turki. Padahal saya bukan “orang dalam”, bukan pakarnya tentang hal itu.
 
Biar gak debat kusir, bantah-bantahan, nyinyir-nyinyiran khas netizen 62, yang bisa saya bilang hanya: “kemungkinan besar tentang proyek pipa gas bawah laut Israel-Turki”
 
Tahun 2020, Yunani, Israel, dan pemerintah Siprus Yunani menandatangani kesepakatan untuk membangun pipa gas alam sepanjang 1.900 kilometer (sekitar 1.200 mil) di Mediterania Timur (EastMed) yang akan menghubungkan Israel, pemerintah Siprus Yunani, Kreta, Yunani, dan akhirnya Italia.
 
Namun pada tahun 2021 Amerika Serikat menarik dukungannya terhadap proyek pipa EastMed tersebut. Kini satu-satunya jalan bagi Israel untuk bisa membawa gasnya ke Eropa hanya bisa lewat Turki.
 
Kenapa AS menarik dukungan? Karena biayanya yang mahal, kebutuhan untuk beralih ke sumber energi terbarukan, dan potensi ketidakstabilan regional yang akan ditimbulkan oleh proyek tersebut.
 
Banyak ahli mengatakan perkiraan biaya transfer gas alam akan tiga kali lebih murah jika pipa melewati Turki.
 
Apa keuntungannya bagi Turki dan Palestina?
 
Secara ekonomi, Turki bisa dapat untung. Secara politik, Turki bisa menekan kebijakan agresif Israel. Turki bisa menyerahkan persyaratan tertentu ke pihak Israel, semisal:
 
-Jangan nodai kesucian Masjid Al-Aqsha
-Hentikan pembangunan pemukiman illegal
-Buka blockade Gaza
-Bebaskan tawanan Palestina
Dan lain sebagainya. Tentunya tidak semua syarat yang diajukan Turki akan diterima oleh Israel. Pastinya akan ada tawar-menawar di sana.
 
“Kami sangat peduli dengan kunjungan ini. Ada kemungkinan kami akan mencapai solusi untuk masalah yang luar biasa, dan masalah Palestina akan mengemuka.” Kata Erdogan sebelum kunjungan Herzog ke Turki.
 

Sebelumnya, awal 2022, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Cavuşoğlu menekankan bahwa “setiap langkah yang akan diambil Turki dalam konteks normalisasi hubungan dengan Israel, tidak akan mengorbankan perjuangan Palestina, seperti yang dilakukan beberapa negara ketika menormalkan hubungan mereka dengan Tel Aviv. Karena posisi kami dalam masalah Palestina konsisten.”

 

 
Jika proyek pipa gas ini bisa terlaksana, maka lebih kurang Israel-Turki ke depan akan seperti Rusia-Eropa. Musuh tapi butuh. Eropa kini tidak bisa melepaskan diri dari ketergantungan gas Rusia, makanya mereka juga gak bisa all out memusuhi Rusia. Demikian juga Turki, akan mudah mengontrol kebijakan Israel, bahkan mendikte Eropa yang butuh kepada gas Israel. Kalau mereka macam-macam tinggal setop pipa gas.
 
Begitu! Saya sudah coba jelaskan. Selanjutnya kita serahkan kepada netizen yang terhormat untuk memvonis. Pecinta akan punya seribu alas an untuk membela. Pembenci akan punya seribu alasan pula untuk mencela.
 
Wassalam
Hilal Gibraltar
Hanya buruh sawah
4.8 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d