TURKINESIA.NET – ANKARA. Dua ubin, satu dari koleksi 223 ubin tradisional Iznik yang dicuri dari sebuah masjid Turki hampir dua dekade lalu, muncul di Belanda. Pihak berwenang Turki mencegat sebuah lelang di negara Eropa di mana ubin tersebut akan dijual dan membawa pulang kembali barang bersejarah itu ke Turki.
Masjid Ulu di provinsi selatan Adana mengalami pencurian besar-besaran 19 tahun lalu. Saat itu ubin masjid ikut “menghilang” selama proses restorasi.
Ubin yang berasal dari abad ke-16 muncul di katalog Rumah Lelang Seni Oriental di Belanda, untuk “Lelang Seni Islami” pada 4 Juni 2020. Pakar dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang memburu artefak yang dicuri dan diselundupkan dari Turki, memeriksa ubin serta panel ubin untuk dilelang. Mereka memastikan bahwa ubin tersebut milik masjid Adana dan panel tersebut berasal dari provinsi tengah Konya yang berasal dari era Seljuk Anatolia. Pihak berwenang Turki menghubungi Interpol dan rumah lelang, berbagi bukti dengan mereka bahwa ubin diselundupkan secara ilegal dari Turki.
Setelah negosiasi yang panjang, Turki berhasil mengambil ubin yang dikirim oleh rumah lelang ke Kedutaan Besar Turki di Den Haag. Ubin tersebut dibawa ke Museum Etnografya di ibu kota Ankara.
Pada bulan Maret, Turki mencegah penjualan satu set ubin yang dicuri dari masjid di rumah lelang Sotheby di London. Pihak berwenang meluncurkan tindakan hukum untuk membawa pulang ubin tersebut.
Pada tahun 2009, polisi berhasil mengambil 67 ubin dalam penggerebekan di Istanbul, tujuh tahun setelah kejahatan itu terjadi. Pihak berwenang telah mengajukan permohonan ke Interpol untuk menemukan ubin lain yang diduga diselundupkan ke luar negeri.
Salah satu ubin yang hilang muncul di lelang lain di London di rumah lelang Christie, tetapi Turki berhasil menghentikan penjualan pada tahun 2011.
Turki terus memburu artefak yang dicuri atau diselundupkan dari Anatolia, tempat lahirnya beragam peradaban. Selama beberapa tahun terakhir, Turki berhasil membawa pulang ribuan artefak.
Sumber: Daily Sabah
