TURKINESIA.NET – ANKARA. Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengadakan panggilan telepon pada Jumat (10/08) setelah Presiden AS Trump mengumumkan pengesahkan tarif yang lebih tinggi atas impor dari Turki dengan pajak 20 persen untuk aluminium dan 50 persen untuk baja.
Erdoğan dan Putin mengungkapkan kepuasan mengenai hubungan ekonomi dan perdagangan yang positif antara kedua negara.
Kedua pemimpin ini juga membahas krisis Suriah yang sedang berlangsung dan perkembangan terakhir mengenai proses pembicaraan damai di ibukota Astana.
Sebelumnya pada hari Jumat, Trump melalui Twitternya mengatakan bahwa hubungan Turki-AS “sedang tidak baik saat ini” setelah membuat pengumuman tarif baru.
Pengumumannya disampaikan tidak lama setelah Menteri Keuangan Berat Albayrak memberikan rincian tentang pendekatan ekonomi baru Turki, mengatakan bahwa kebijakan baru tersebut akan menentukan, berkelanjutan dan berdasarkan pada “mentalitas strategis.”
Pada bulan Juni, Amerika Serikat mengenakan tarif 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk impor aluminium dari Turki.
Rusia juga telah lama menjadi sasaran sanksi ekonomi AS.
Di tengah sanksi baru AS yang telah dijatuhkan pada kedua negara, Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu dijadwalkan bertemu Menlu Rusia Sergey Lavrov di Ankara pada 13-14 Agustus, untuk membahas topik bilateral dan regional, bersama dengan situasi di Suriah, proses Astana, pertemuan kuartet di Istanbul dan kesepakatan Ankara-Moskow pada pembelian sistem pertahanan udara S-400.
Daily Sabah