TURKINESIA.NET – ANKARA. Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Rabu (29/08) mengatakan bahwa Turki akan mengatasi kesulitan ekonomi yang saat ini dihadapi karena tekanan ekonomi eksternal di tengah pertikaian diplomatik dengan Amerika Serikat.
Berbicara di upacara penghargaan Oscar Media yang diselenggarakan oleh Asosiasi Jurnalis Penyiaran, Erdoğan mengatakan: “”Ada masalah struktural yang harus diselesaikan dalam perekonomian Turki. Kami sudah tahu apa saja itu dan kami sedang mengerjakan solusinya,” tambah Erdogan. Infrastruktur kami cukup kuat untuk mengatasi masalah ini. ”
Lira Turki telah kehilangan nilainya terhadap dolar AS beberapa minggu setelah Presiden AS menggandakan tarif untuk baja dan aluminium Turki.
“Tidak mungkin bagi kita untuk mundur dengan ancaman seperti itu,” kata Erdogan.
Perselisihan antara Turki dan AS meningkat ketika Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menjatuhkan sanksi pada Menteri Turki Süleyman Soylu dan Abdülhamit Gül pada 1 Agustus dan juga meningkatkan tarif pada baja impor dari Turki sebesar 50 persen dan aluminium sebesar 20 persen, dan juga mengancam lebih banyak sanksi lagi atas penahanan pendeta evangelis yang terkait teror, Andrew Brunson.
Pendeta itu sedang menjalani tahanan rumah di Turki atas tuduhan hubungan dengan Kelompok Teroris Gülen (FETÖ) dan PKK, organisasi teroris bersenjata. Sebagai pembalasan, Turki meningkatkan tarif untuk barang-barang AS tertentu hingga 100 persen dan lebih tinggi.
Presiden Turki tersebut mengatakan bahwa masalah struktural saja tidak bisa menjadi alasan yang cukup untuk masalah-masalah saat ini dalam perekonomian negara itu, dengan menyatakan: “Beberapa orang tidak menghindar dari mengakui bahwa mereka mencoba untuk menyudutkan Turki.”
Erdogan yakin bahwa langkah-langkah yang diperlukan telah diambil dan sekutu juga mendukung Turki secara finansial, menegaskan kembali bahwa Ankara tidak akan tunduk pada ancaman Washington.
Turki memperoleh dukungan luas dari mitra Eropa seperti Perancis dan Jerman, serta Rusia, China, Kuwait dan Qatar yang mengangkat suara mereka untuk menyoroti pentingnya ekonomi Turki. [Daily Sabah]
