Friday, March 29, 2024
BilateralTurki

Erdogan: Eropa lebih butuh kepada Turki, bukan sebaliknya

TURKINESIA.NET – ANKARA. Keanggotaan Turki di Uni Eropa akan memainkan peran penting dalam meningkatkan kecakapan politik terhadap blok tersebut.

Hal itu disampaikan dalam sebuah deklarasi bersama di akhir pertemuan Reform Action Group keenam yang membahas reformasi untuk proses aksesi Turki ke Uni Eropa pada Kamis [09/05].

Pertemuan itu dipimpin untuk pertama kalinya oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara.

“Ini adalah saatnya negara-negara Uni Eropa untuk mengesampingkan politik dan populisme domestik, kembali ke filosofi pendiri, dan menyadari bahwa keanggotaan Turki dalam serikat pekerja akan menjadi salah satu kontribusi yang paling berarti dan bermanfaat,” bunyi deklarasi tersebut.

Erdogan juga mengecam laporan terbaru Parlemen Eropa yang mengkritik kebijakan kebebasan hak asasi manusia dan media di Turki dan menilainya sangat provokatif.

“Uni Eropa lebih membutuhkan Turki, dan bukan sebaliknya.” Ucap Erdogan. Dia menekankan bahwa Turki telah berjuang untuk menjadi anggota penuh selama 60 tahun terakhir, tetapi Barat selalu memberikan alasan setiap saat.

Turki sudah 20 tahun secara resmi dinyatakan sebagai negara kandidat Uni Eropa di Helsinki. Turki melamar keanggotaan Uni Eropa pada tahun 1987 dan pembicaraan aksesi dimulai pada tahun 2005. Namun negosiasi terhenti pada tahun 2007 karena keberatan dari pemerintah Siprus Yunani di pulau Siprus yang terbagi serta oposisi dari Jerman dan Perancis.

[adinserter name=”Block 1″]

Erdogan juga mengkritik laporan yang diterbitkan UE karena tidak memuji keputusan Turki untuk menjadi tuan rumah bagi 2,7 juta pengungsi perang dari negara tetangga Suriah. “Tiga juta orang telah berada di negeri ini, sehingga mereka tidak mengganggu Eropa. Apakah ada sesuatu tentang hal itu dalam laporan?” kata Erdogan.

“Pada saat hubungan kita dengan Uni Eropa berada dalam fase positif mengenai migran, adalah hal provokatif untuk keluar dengan laporan seperti itu,” tukasnya.

Terkait keamanan nasional Turki, Erdogan mengatakan bahwa Barat telah melindungi pelaku teror. “Dari melindungi teroris yang melarikan diri dari negara kami hingga pemberian suaka kepada para pejabat FETO yang merencanakan kudeta 15 Juli yang gagal, mereka telah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan semangat aliansi,” kata presiden.

“Kami menyaksikan saat-saat memalukan ketika wajah-wajah para pemimpin teroris menghiasi dinding Parlemen Eropa,” kata Erdogan, merujuk pada sebuah pameran yang diselenggarakan oleh EP pada 2017 yang turut memajang gambar Abdullah Ocalan, pemimpin kelompok teroris PKK yang saat ini dipenjara di Turki.

[adinserter name=”Block 1″]

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan UE, bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Sedangkan Fethullah Gulen merupakan pemimpin FETÖ dan yang berbasis di AS, mengatur kudeta yang digagalkan pada 15 Juli 2016. Kudeta tersebut menewaskan 251 orang dan melukai hampir 2.200 lainnya.

Pada topik liberalisasi visa, Erdogan mengatakan Turki akan melihat seberapa tulus Uni Eropa dalam janjinya untuk memenuhi enam kriteria yang tersisa dari 72.

Liberalisasi visa tersebut akan memungkinkan warga Turki melakukan perjalanan bebas visa di wilayah Schengen.

[adinserter name=”Block 1″]

Pada 2016, Turki dan Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk membendung aliran migrasi ilegal melalui Laut Aegea dengan mengambil langkah-langkah lebih tegas terhadap pelaku perdagangan manusia dan memperbaiki kondisi hampir tiga juta pengungsi Suriah di Turki.

Kesepakatan itu juga memungkinkan percepatan proses aksesi Turki di UE, asalkan Ankara bersedia memenuhi 72 persyaratan yang ditetapkan oleh UE.

Turki sejak lama mengeluhkan keterlambatan UE dalam memberikan dana yang dijanjikan bagi para pengungsi dan gagal mencapai kesepakatan soal perjalanan bebas visa.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d