Friday, March 29, 2024
Islamophobia

Erdogan: Macron menyerang martabat kita dan ingin meluncurkan perang salib melawan Islam

TURKINESIA.NET – ANKARA. Setelah bertahun-tahun, mereka ingin meluncurkan kembali perang salib melawan Islam, kata Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Rabu mengenai gerakan Islamofobia terbaru di negara-negara Eropa, khususnya Prancis.

“Saya bahkan tidak perlu mengatakan apa-apa tentang orang-orang ‘tidak terhormat’ yang berani mengejek nabi kami melalui apa yang disebut karikatur,” kata presiden tersebut dalam pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) di Ankara.

“Kita bangsa yang tidak hanya menghormati agama kita sendiri tetapi juga nilai-nilai agama lain. Nilai-nilai kitalah yang menjadi sasaran,” tambahnya.

Erdogan menyoroti bahwa kebebasan berbicara tidak ada hubungannya dengan menghina Nabi Muhammad. “Apa pun yang mereka lakukan, kami tidak akan menyerah untuk mempertahankan tujuan yang benar,” lanjutnya.

Presiden menekankan bahwa langkah tersebut membuktikan bahwa yang disebut nilai-nilai Eropa sedang diabaikan oleh orang Eropa sendiri.

“Negara-negara Eropa bahkan tidak merasa perlu lagi untuk menutupi kebencian mereka terhadap Islam,” tambahnya.

“Prancis dan Eropa pada umumnya tidak pantas menerima kebijakan Macron yang kejam, provokatif, dan penuh kebencian dan mereka yang mengikuti mentalitas yang sama,” lanjut Erdogan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu mengatakan dia tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi. Pernyataannya tersebut telah memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim.

Pada 2 Oktober, Macron mengumumkan rencana kontroversial untuk mengatasi apa yang dia sebut “separatisme Islam” di Prancis, mengklaim bahwa agama Islam berada dalam “krisis” di seluruh dunia dan berjanji untuk “membebaskan Islam di Prancis dari pengaruh asing.”

Ia mengatakan pemerintah akan mengajukan rancangan undang-undang pada bulan Desember untuk memperkuat undang-undang tahun 1905 yang secara resmi memisahkan gereja dan negara di Prancis.

Banyak organisasi non-pemerintah (LSM) dan masjid telah ditutup dalam dua minggu terakhir, sementara serangan terhadap Muslim meningkat tajam.

Dia juga mengumumkan pengawasan yang lebih ketat pada sekolah dan kontrol yang lebih baik atas pendanaan masjid asing.

Sumber: Daily Sabah

4.3 8 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
محمد ارفح
محمد ارفح
3 years ago

Cuma mau bilang… Orang Islam kalau untuk bela agama ga akan segan segan buat nyumbang nyawa….

Rasyidkarim
Rasyidkarim
3 years ago

Ayolah perang….pengen tahu aja seberapa ente punya mental wahai kafirin…

Salman
Salman
3 years ago

Macron kamu kepengen matimu seperti matinya mustafa khemal aturtuq di Angkara ?? Atau seperti matinya Firaun ?? klo iya siap2x aja Allah akan laknat dirimu

error: Content is protected !!
3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d