Friday, March 29, 2024
Eropa

Erdogan: Pemerintahan Siprus Yunani tidak pernah jujur

TURKINESIA.NET – ANKARA. Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Jumat mengkritik sikap pemerintah Siprus Yunani mengenai masalah Siprus. Erdogan mengatakan Siprus Yunani tidak pernah jujur dalam sikap mereka.

“(Pembicaraan Siprus di Jenewa) ditunda selama dua hingga tiga bulan lagi, dan saya tidak yakin kami akan mendapatkan hasil. Karena mereka tidak jujur. Mereka juga tidak menghormati referendum,” kata Erdogan kepada wartawan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada hari Kamis menyatakan bahwa “belum ada titik temu” untuk melanjutkan negosiasi resmi mengenai penyelesaian masalah Siprus.

Pada hari terakhir pembicaraan yang dimulai Selasa, Guterres menyatakan bahwa ia akan mengadakan putaran lain pembicaraan 5 + 1 PBB untuk memajukan proses Siprus. Ia menambahkan, ada kesepahaman bahwa dua hingga tiga bulan merupakan kerangka waktu yang diharapkan untuk pertemuan berikutnya.

Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu mengatakan bahwa pihak Siprus Yunani tidak menawarkan proposal baru selama pembicaraan. Turki akan terus mendukung solusi dua negara berdasarkan kesetaraan kedaulatan yang didukung oleh Republik Turki Siprus Utara (TRNC) dan bahwa Ankara tidak akan berkompromi pada kemerdekaan, kedaulatan atau kesetaraan TRNC, ujar Çavuşoğlu.

Kedua belah pihak memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Siprus Yunani mendukung sistem federal dan Siprus Turki menginginkan solusi dua negara.

Sementara itu, warga Siprus Yunani mengatakan bahwa tawaran dua negara Turki tidak akan berhasil. “Tidak ada satu peluang pun bagi Turki atau pihak Siprus Turki untuk berhasil dalam hal ini. Ini adalah sesuatu yang ditunjukkan oleh sekretaris jenderal (Perserikatan Bangsa-Bangsa),” kata pemimpin Siprus Yunani Nicos Anastasiades kepada wartawan di Jenewa.

Lima dekade pembicaraan Siprus tidak menghasilkan apa-apa. Konflik tersebut telah memicu ketegangan antara dua sekutu NATO, Yunani dan Turki, menghambat upaya Ankara untuk bergabung dengan Uni Eropa dan memicu gesekan di Mediterania Timur atas potensi cadangan hidrokarbon bawah laut.

Sumber: Daily Sabah

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d