Saturday, April 20, 2024
Dunia Islam

Erdogan resmikan masjid di lokasi pertempuran Çanakkale

TURKINESIA.NET – ISTANBUL. Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Senin [18/03] meresmikan sebuah masjid di provinsi Çanakkale, di mana ia menghadiri upacara peringatan 104 tahun Pertempuran Çanakkale dan mengenang para martir dalam kemenangan bersejarah.

Masjid yang diberi nama Masjid Çanakkale Şehitler Abidesi (Monumen Para Martir), terletak di Bukit Hisarlik di semenanjung Gallipoli yang bersejarah dan mampu menampung hingga 350 jamaah.

Berbicara pada upacara peresmian, Erdogan mengatakan bahwa masjid tersebut adalah karya arsitektur yang unik, sebagian besar dibangun dari kayu pinus kecuali untuk menara yang dibangun dari batu kapur khusus untuk masjid yang dibawa dari provinsi Antalya.

Erdogan juga berterima kasih kepada semua orang yang berkontribusi pada pendirian tempat ibadat.

Upacara pelantikan dihadiri oleh Menteri Pertahanan Nasional Hulusi Akar,

Menteri Tenaga Kerja, Layanan Sosial dan Keluarga Zehra Zümrüt Selçuk, Kepala Staf Umum Yaşar Güler, komandan tertinggi Angkatan Bersenjata Turki, dan Kepala Urusan Agama Ali Erbaş.

Peristiwa menjelang pertempuran penting tersebut dimulai pada Februari 1915, ketika Inggris dan Prancis memutuskan untuk menyerang Gallipoli dengan tujuan secepat mungkin untuk mengalahkan Kekaisaran Ottoman dari perang, dengan cara merebut ibukota Istanbul.

Mereka memulai serangan mereka pada 18 Maret, tetapi perairan dipenuhi dengan jaringan ranjau yang diletakkan oleh kapal-kapal Ottoman. 18 Maret tersebut setiap tahun diperingati sebagai Hari Kemenangan Angkatan Laut Çanakkale.

Pada 25 April, tentara sekutu mendarat di tepi semenanjung Gallipoli. Pasukan ada di sana sebagai bagian dari rencana untuk membuka Selat Dardanella di pantai Aegean Turki untuk armada Sekutu, yang memungkinkan mereka untuk mengancam ibukota Ottoman.

Akan tetapi, pasukan Sekutu menghadapi perlawanan yang kuat dan berani dari Turki dan kampanye tersebut akhirnya merupakan kegagalan besar.

Puluhan ribu warga negara Turki dan tentara tewas. Demikian pula dengan puluhan ribu orang Eropa, ditambah sekitar 7.000 – 8.000 warga Australia dan hampir 3.000 warga Selandia Baru, disebut bersama sebagai pasukan Anzac.

Kemenangan melawan pasukan Sekutu meningkatkan moral pihak Turki yang kemudian melanjutkan perang kemerdekaan antara 1919 dan 1922, dan akhirnya membentuk republik pada tahun 1923 dari puing kekaisaran lama. [Daily Sabah]

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d