TURKINESIA.NET – WASHINGTON. Turki berupaya memastikan keamanan dan stabilitas di Libya melalui pembentukan pemerintahan yang demokratis berdasarkan kehendak bebas rakyat, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di depan Majelis Umum PBB, Selasa [24/09].
“Pemberdayaan politik dan ekonomi Libya akan menjadi tanggungan bantuan atas Afrika Utara dan Eropa,” kata presiden itu.
Libya terus dilanda gejolak sejak 2011, ketika penguasa lama Muammar Gaddafi digulingkan dan tewas dalam pemberontakan yang didukung NATO setelah empat dekade berkuasa.
Sejak saat itu, negara yang kaya minyak itu telah muncul dua kekuasaan yang saling bersaing: satu di timur yang berafiliasi dengan Jenderal Khalifa Haftar, dan GNA yang berbasis di Tripoli, yang diakui PBB.
Pasukan Haftar meluncurkan kampanye militer pada bulan April untuk menguasai Tripoli dari GNA yang diakui secara internasional.
Bentrokan antara kedua pihak sejak itu telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan sekitar 5.500 lainnya terluka, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). [Anadolu Agency]