Saturday, April 20, 2024
Eropa

Erdogan: Turki ingin bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai

ANKARA – Presiden Erdogan mengungkapkan bahwa Turki ingin bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Dia juga menegaskan bahwa pertemuan SCO berikutnya di India akan menjadi tempat untuk membahas lebih lanjut masalah ini.

“Kami bukan anggota Shanghai Five. Proses selanjutnya adalah langkah menuju level paling mahir dari pekerjaan ini. Langkah ini, tentu saja, akan menjadi agenda pada tingkat yang lebih maju dalam pembicaraan di India, yang akan menjadi tuan rumah periode mendatang,” katanya kepada wartawan pada 17 September di pesawatnya dari Uzbekistan ke Turki.

Dilansir dari Hurriyet Daily News, Erdogan mengingatkan bahwa organisasi itu pernah disebut Shanghai Five, tetapi sekarang memiliki sembilan anggota, bersama dengan tiga anggota pengamat dan sembilan mitra dialog, termasuk Turki.

Turki saat ini menjadi mitra dialog SCO, yang anggotanya adalah China, Rusia, India, Pakistan, Iran, Kirgistan, Tajikistan, Kazakhstan, dan Uzbekistan.

“Hampir semua pemimpin yang saya temui berterima kasih kepada kami atas peran yang kami mainkan dalam mengurangi ketegangan, terutama dalam Perang Rusia-Ukraina. Mereka berkata, ‘Kami sangat menghargai dan mengucapkan selamat atas peran Anda di sini,’” ungkap Erdogan.

Kekuatan dunia tidak memiliki niat untuk melakukan upaya untuk solusi krisis Ukraina, kata Erdogan. Namun Turki telah memulai tawaran ini dan menjaga kebijakan yang seimbang antara Ukraina dan Rusia, tambahnya, mengingatkan kesepakatan ekspor yang ditandatangani oleh Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina, yang melanjutkan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina.

Di tengah diskusi bilateral di KTT, Erdogan melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dia Erdogan mengatakan, Turki dan Rusia telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan perselisihan mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir yang sedang dibangun di Akkuyu di Turki Selatan.

Menurutnya, kontraktor Turki IC Ictas telah dipekerjakan kembali dalam proyek tersebut, membenarkan komentar oleh dua sumber kepada Reuters pada hari Jumat.

Bulan lalu, perusahaan energi nuklir negara Rusia Rosatom, yang menjalankan proyek tersebut, mengakhiri kontraknya dengan IC Ictas atas apa yang disebutnya “banyak pelanggaran”.

“Insya Allah kita akan bisa menyelesaikan dan meresmikan unit (Akkuyu) pertama pada tahun 2023,” tambah Erdogan.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d