SAMSUN – Teknofest, acara teknologi dan penerbangan terbesar Turki kelima yang diselenggarakan di kota Samsun, Laut Hitam, telah menarik 900.000 pengunjung.

Menurut informasi dari Zülkif Dağli, gubernur provinsi Samsun, acara enam hari, mulai Selasa lalu, menarik pengunjung dari seluruh negeri serta Eropa dan banyak negara sahabat.

Diselenggarakan di Bandara Samsun Carsamba oleh Yayasan Tim Teknologi Turki (Yayasan T3) dan Kementerian Industri dan Teknologi Turki, acara enam hari ini memamerkan kegiatan seperti pertunjukan udara dengan pesawat tempur, drone, dan helikopter, serta seminar, pertemuan puncak, dan kompetisi.

Festival 2022 menampilkan kompetisi teknologi di lebih dari 40 kategori berbeda termasuk semikonduktor, UAV, satelit, roket, robotika, dan kecerdasan buatan.

Tahun ini, 600.000 orang mendaftar untuk kompetisi acara tersebut. Acara tersebut menyediakan peralatan senilai jutaan lira Turki untuk para pesaing dan memberikan lebih dari TL 7 juta ($384.085) kepada para pemenang.

Sementara itu, Teknofest, dalam segala kegiatannya di berbagai kota seperti kompetisi drone dan roket, telah mendatangkan 1,25 juta pengunjung.

MinChan Kim dari Korea Selatan memenangkan kompetisi World Drone Cup 2022, sementara Changhyeon Kang juga dari Korea Selatan mendapat tempat kedua dan Killian Rousseau dari Perancis ketiga.

“Dengan ratusan ribu pesaing, ratusan pemangku kepentingan, dan sukarelawan, kami memiliki kebanggaan yang sah untuk mengorganisir yang terbesar di dunia. festival teknologi,” ungkap Selçuk Bayraktar, ketua T3 Foundation dan chief technology officer (CTO) dari raja drone Turki Baykar.

Pada acara tersebut, turut hadir 101 pemegang saham dan 130 perusahaan.

Sebagai bagian dari pameran pesawat dan transportasi, pengunjung disuguhi dengan tampilan kendaraan udara tak berawak (UAV) Bayraktar TB2, Kızılelma dan Aksungur, serta jet tempur F-16 dan F-4 Phantom, helikopter Gökbey dan Bell 429, dan proyek yang sedang berlangsung seperti pesawat tempur nasional MMU dan Hürjet, pesawat latih lokal Hürkus, pesawat angkut CASA CN-235, pesawat patroli maritim P-72, dan mobil terbang lokal Cezeri.

Tahun lalu, acara tersebut diadakan di Bandara Atatürk Istanbul yang sekarang ditutup, sementara iterasi internasional pertamanya diadakan di Baku, Azerbaijan Mei ini.

Para pejabat sedang berdialog dengan Pakistan, Indonesia dan Uzbekistan untuk edisi internasional lainnya dari acara tersebut di tahun-tahun mendatang.

Sumber: Daily Sabah