Friday, March 29, 2024
Teknologi

Filipina terima T129 ATAK, buka kesepakatan pertahanan baru dengan Turki

TURKINESIA.NET – ANKARA. Helikopter T129 ATAK buatan Turki secara resmi dikirim ke Angkatan Udara Filipina (PAF) pada hari Rabu, saat kedua negara melanjutkan pembicaraan yang dapat membuka jalan bagi kesepakatan pertahanan baru.

Dua T129 Tactical Reconnaissance and Attack Helicopters (ATAK) tiba di Filipina bulan lalu dan menjalani pemeriksaan teknis serta uji terbang.

Helikopter itu dikirim ke PAF dalam sebuah upacara pada hari Rabu menandai penerimaan ATAK untuk layanan AU Filipina.

Filipina telah memesan enam helikopter yang dirancang dan dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) pada tahun 2020. Kesepakatan itu disebut bernilai sekitar $280 juta. Filipina adalah negara pertama di luar negeri yang menggunakan ATAK.

Pesawat angkut taktis Airbus C-295 juga masuk inventaris angkatan udara pada acara di Pangkalan Udara Kolonel Jesus Villamor yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Filipina Delfin Negrillo Lorenzana, kepala Industri Pertahanan Kepresidenan Turki (SSB) Ismail Demir, Duta Besar Turki untuk Manila Artemiz Sümer, CEO TAI Temel Kotil dan banyak pejabat dan eksekutif lainnya.

Berbicara pada upacara tersebut, Lorenzana mengatakan itu adalah “hari besar” bagi Angkatan Udara Filipina.

Menekankan bahwa helikopter ATAK adalah yang pertama bagi Filipina, Lorenzana mengatakan bahwa heli serbu itu telah melakukan restrukturisasi armada mereka di daerah ini.

“Saya sangat senang bahwa impian Angkatan Udara Filipina telah menjadi kenyataan, tetapi kami masih memiliki jalan panjang untuk melengkapi rumah kami sepenuhnya,” ungkapnya.

Ia juga menyebut bahwa helikopter buatan Turki akan mendukung perjuangan Filipina melawan terorisme.

Sementara itu, Ismail Demir mengatakan dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) kerja sama industri pertahanan antara SSB dan Kementerian Pertahanan Filipina, kerja sama di bidang ini telah mencapai tingkat antarnegara. MoU ditandatangani antara kedua negara pada 2017 di Istanbul.

Demir mengatakan kedua negara sedang dalam pembicaraan tentang beberapa proyek lain, selain ATAK.

“Dalam kerangka perjanjian antar negara, kami telah membuat langkah mendasar untuk meningkatkan hubungan kami di industri pertahanan. Berbagai perusahaan kami memiliki beberapa pekerjaan yang sedang berlangsung di sini. Sebagai hasil dari karya-karya itu, diharapkan produk-produk lain dapat ikut bermain setelah ATAK,” kata Demir seperti dikutip Anadolu Agency (AA).

“Kami telah menciptakan kerangka kerja untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama industri pertahanan atas dasar persahabatan dan kepentingan bersama,” tambah Demir.

Dia menekankan bahwa perusahaan industri pertahanan Turki menjadi pemain global dengan sistem dan produk mereka yang telah terbukti.

Kotil dari TAI mengatakan mereka akan menyelesaikan pengiriman keenam helikopter itu dalam tahun 2022, dan juga mencatat ada permintaan tambahan dari Filipina.

“Ini sedang dibahas, dan kami memiliki tawaran. Mungkin kami tidak akan menandatangani (kesepakatan) di sini, tetapi mudah-mudahan, kami akan menandatanganinya dalam beberapa hari mendatang,” katanya.

Sebagai bagian dari paket kedua helikopter ATAK, draft penawaran harga dikatakan telah disampaikan ke Filipina dan negosiasi telah dimulai.

Perusahaan industri pertahanan Turki sejauh ini telah mengekspor beberapa produk pertahanan ke Filipina, termasuk kendaraan lapis baja, amunisi, senjata ringan dan teropong night vision.

Penjualan helikopter T129 telah tertunda karena hambatan lisensi ekspor tetapi prosesnya mendapatkan momentum setelah Amerika Serikat menyetujui ekspor helikopter, yang ditenagai oleh mesin Amerika, pada bulan Mei.

Menekankan minat yang tinggi, Kotil mengatakan mereka masih menunggu izin ekspor dari AS untuk mengekspor helikopter ke Pakistan.

Pakistan pada 2018 setuju untuk membeli 30 helikopter T129, yang ditenagai oleh mesin yang dibuat oleh LHTEC, perusahaan patungan Rolls Royce Inggris dan Honeywell, sebuah perusahaan AS.

Perusahaan asing wajib mendapatkan izin ekspor untuk penjualan komersial kelas militer AS.

Anak perusahaan manufaktur mesin TAI, TUSAŞ Engine Industries (TEI), telah memulai proyek untuk mengembangkan mesin domestik untuk ATAK, turboshaft TEI-TS1400, yang juga akan menggerakkan helikopter multiperan T625 pertama di negara itu bernama Gökbey.

Bila diproduksi massal, akan melengkapi helikopter T129 dalam inventaris pasukan keamanan Turki.

T129 ATAK adalah generasi berikutnya, tandem, dua kursi dan helikopter bermesin ganda yang dirancang khusus untuk serangan dan pengintaian.

TAI sejauh ini telah mengirimkan sekitar 76 helikopter, termasuk versi yang ditingkatkan, ke Komando Angkatan Darat Turki, Komando Umum Gendarmerie dan Direktorat Jenderal Keamanan. Angka ini akan mencapai 83 pada akhir tahun, kata Kotil.

Dia mengatakan ATAK adalah helikopter yang “akan terjual banyak, ini adalah yang terbaik di dunia di kelasnya, mesinnya sangat kuat, memiliki sistem avionik dan senjata baru.”

Sumber: Daily Sabah

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Κωδικ Binance
1 month ago

Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me? https://www.binance.com/el/register?ref=V2H9AFPY

error: Content is protected !!
1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d