TURKINESIA.NET – TRIPOLI. Menteri Pertahanan Hulusi Akar pada hari Sabtu melakukan perjalanan ke Libya bersama para perwira militer untuk memeriksa unit-unit Turki.
Kunjungan tak terjadwal itu dilakukan setelah pemberontak Libya timur Jenderal Khalifa Haftar meminta pasukannya untuk “mengusir” militer Turki yang mendukung pemerintah sah yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dukungan Turki untuk Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Tripoli pada April 2019 membantu mencegah serangan Haftar yang didukung Rusia, Mesir dan Uni Emirat Arab.
Kedua pihak mencapai kesepakatan gencatan senjata pada Oktober yang secara resmi mengakhiri pertempuran dan menyiapkan panggung untuk pemilihan umum pada akhir tahun depan.
Namun, dalam pidato untuk menandai ulang tahun kemerdekaan Libya ke-69 pada Kamis, Haftar mengatakan “tidak akan ada perdamaian” selama kehadiran Turki berlanjut.
“Karena itu kami akan mengangkat senjata lagi untuk membentuk perdamaian kami dengan tangan kami sendiri… dan, karena Turki menolak perdamaian dan memilih untuk berperang, bersiaplah untuk mengusir penjajah dengan kepercayaan, kemauan dan senjata,” kata Haftar.
Parlemen Turki minggu ini mengadopsi mosi untuk memperpanjang penempatan tentara di Libya selama 18 bulan.
Sumber: Daily Sabah