TURKINESIA.NET – ISTANBUL.  Turki dan Palestina memiliki hubungan yang sangat baik dan semua orang melihat pesan terbaru Presiden Recep Tayyip Erdoğan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), kata kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, Rabu.

Dalam wawancara langsung eksklusif dengan A Haber di Istanbul, Haniyeh mengevaluasi hubungan kedua negara dan perjuangan Palestina melawan agresi dan penindasan Israel.

Apa yang dilakukan Israel dengan dukungan Amerika Serikat tidak akan berhasil, lanjutnya.

Hamas pada Agustus mengatakan telah memilih kembali pemimpin tertingginya. Haniyeh, yang telah tinggal di pengasingan selama dua tahun terakhir, diberi masa jabatan baru selama empat tahun oleh Dewan Syura, badan pembuat keputusan utama kelompok itu.

Haniyeh pernah menjabat sebagai mantan ajudan pendiri Hamas, Ahmed Yassin, yang dibunuh dalam serangan udara Israel pada 2004.

Dia menjabat sebagai perdana menteri Palestina setelah Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 2006 – setahun sebelum kelompok itu menguasai Gaza dari Fatah yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas. Dia menjabat sebagai pemimpin Hamas di kubu kelompok itu di Gaza sebelum terpilih sebagai kepala gerakan pada tahun 2017.

Haniyeh meninggalkan Gaza pada 2019 dan membagi waktunya antara Turki dan Qatar. Dia belum mengatakan apakah dia akan kembali ke Gaza.

Sejak menguasai Gaza pada 2007, kelompok itu telah berperang empat kali melawan Israel, terakhir pada Mei, dan sejumlah pertempuran kecil selama bertahun-tahun.

Sumber: Daily Sabah