Tuesday, April 16, 2024
Indonesia-Turki

Industri tekstil Indonesia incar pasar Turki

TURKINESIA.NET – ANKARA. Dengan tujuan mendekatkan industri mode Turki dan Indonesia, ibu kota Ankara menyelenggarakan acara mode hibrida selama dua hari yang memperkenalkan tujuh merek Indonesia.

Peragaan busana yang menghadirkan merek-merek fesyen Indonesia terpilih di pusat Turki dan telah berlangsung pada Rabu dan Kamis. Acara ini turut dihadiri oleh Ibu Negara Turki, Emine. Emine menunjukkan ketertarikan besar pada berbagai karya yang dibuat oleh para desainer. Selain ibu negara, istri Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu, istri Ketua Parlemen Mustafa Şentop dan istri Menteri Perindustrian dan Teknologi Mustafa Varank juga di antara tamu acara tersebut.

Sebelum pameran, sekelompok musisi menampilkan pertunjukan musik menggunakan alat musik tradisional Indonesia, Angklung. Co-founder brand pakaian Indonesia Markamarie, Franka Soeria, juga melakukan presentasi yang menampilkan berbagai jenis motif dan kain Indonesia, termasuk Batik, seni membuat desain pada kain dengan bantuan lilin.

“Ini kan teaser, jadi dalam waktu dekat kami akan membuka showroom brand Indonesia,” kata Soeria kepada Daily Sabah. “Yang kami bawa adalah brand ready-to-wear, tapi ke depannya kami ingin punya hub di sini. Showroom akan dibuka bekerjasama dengan kedutaan dan akan berada di lokasi di mana semua orang dapat mencoba dan melihat merek Indonesia.”

“Kami tahu betapa menakjubkannya fesyen Turki, jadi kami ingin mengatakan ‘mungkin Anda juga akan menyukai fesyen kami,” tambahnya.

Soeria menggarisbawahi bahwa pasar utama mereka adalah Turki. “Setelah ini, kami juga akan pergi ke negara lain, tetapi Turki adalah prioritas kami karena kesamaan (budaya) kami.”

“Turki dikenal dengan pabrikannya yang kuat dan karenanya menjadi salah satu pemasok mode terbesar di dunia,” kata sebuah pernyataan dari kementerian tersebut. “Indonesia dikenal dengan langkah progresifnya dalam industri mode sederhana melalui inovasi dan program desain.”

“Negara ini memiliki ribuan merek, kebanyakan dari mereka berfokus pada pembuatan pakaian tertutup untuk tampilan yang sederhana. Acara dan inisiatif di sektor ini diluncurkan setiap hari, dari satu kota ke kota lain di seluruh negeri,” tambahnya. Ia juga mengatakan bahwa pandemi telah menghantam industri mode, seperti yang terjadi di banyak sektor.

“Jika menurut kami ada dua bentuk diplomasi – diplomasi formal dan diplomasi informal – ini adalah diplomasi informal. Berkat peragaan busana ini, para wanita Turki semakin mengenal budaya, karakter etnis, produk Indonesia, sedangkan di sisi lain, kami lebih memahami seperti apa saudara-saudara kita di Turki,” tutur Lalu Muhamad Iqbal, Duta Besar Indonesia untuk Turki, kepada Daily Sabah.

Ia menekankan bahwa semua tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil untuk memastikan acara tersebut aman untuk semua.

Kami memiliki proyek lebih lanjut dan berharap acara ini akan berfungsi sebagai platform untuk memulai bisnis di daerah tersebut, ucap Iqbal.

KBRI Ankara dan Markamarie yang dikenal sebagai agregator modest fashion di Asia Tenggara bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara kedua negara melalui fashion.

Di antara tujuh merek yang ikut serta dalam pertunjukan tersebut adalah Elzatta, pelopor merek fesyen sederhana dengan ratusan toko, Wearing Klamby, merek terkenal dengan 1,6 juta follower, dan Medina Zein, dan Medina Zein.

Merek-merek tersebut membuat koleksi khusus untuk dipamerkan di acara tersebut, sementara para undangan berkesempatan untuk melihat dan membeli barang-barang tersebut setelah pertunjukan.

Sebagai pasar fesyen terbesar di dunia Muslim, Turki dan Indonesia dapat memberikan peluang besar untuk kolaborasi dan usaha patungan dalam desain dan tekstil.

Sumber: Daily Sabah

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d