TURKINESIA.NET – ATHENA. Menteri Pertahanan Nikos Panagiotopoulos meminta Menhan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer untuk menangguhkan penjualan enam kapal selam buatan Jerman ke Turki, ungkap sebuah outlet berita Yunani pada Kamis. Otoritas pertahanan Jerman telah menolak permintaan tersebut.
Surat kabar Proto Thema yang berbasis di Yunani mengatakan dalam sebuah artikel bahwa Menhan Panagiotopoulos membuat permintaan tersebut kepada menteri Jerman pada hari Rabu selama telekonferensi.
Menurut Proto Thema, Kramp-Karrenbauer menjawab, “Program untuk membangun dan menjual enam kapal selam tipe-214 di Turki tidak dapat dihentikan – atau bahkan ditunda – karena perusahaan konstruksi Thyssen terikat kontrak yang ditandatangani sejak 2002.”
Media itu menambahkan bahwa menteri Yunani berpendapat penjualan tersebut akan mengganggu keseimbangan di Mediterania Timur.
Di sisi lain, menhan Jerman meminta untuk diinformasikan tentang posisi Yunani terkait masalah yang diangkat oleh pihak Turki mengenai Laut Aegea dan Mediterania Timur.
Pernyataan resmi melalui panggilan telepon oleh kementerian pertahanan Yunani mengatakan bahwa Panagiotopoulos memberi pengarahan kepada mitranya dari Jerman secara rinci tentang pandangan Yunani mengenai masalah keamanan dan stabilitas di kawasan yang lebih luas.
Jerman telah memainkan peran mediator selama perselisihan Turki-Yunani terkait Mediterania Timur. Sebelumnya, Jerman juga menolak permintaan dari Yunani untuk menjatuhkan sanksi terhadap Turki.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas bulan lalu menentang permintaan Yunani untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Turki di tengah ketegangan yang sedang berlangsung.
Berbicara kepada Deutsche Presse-Agentur (dpa), Maas berkata: “Saya tidak melihat permintaan embargo senjata terhadap Turki secara strategis sebagai tindakan benar. Tidak mudah melakukan ini terhadap mitra NATO. Kami melihat bahwa Turki sebagai sekutu NATO dengan mudah membeli rudal dari Rusia karena tidak dapat membeli dari AS”
Menteri Jerman juga menyampaikan harapannya agar sengketa di Mediterania Timur dapat diselesaikan melalui jalur diplomatik.
Sumber: Daily Sabah
