Friday, March 29, 2024
Internasional

“Jika PBB terus diam, dunia akan terseret dalam premanisme”

Turkinesia.net – Ankara. PBB telah “runtuh” ​​dalam menghadapi peristiwa di Gaza di mana pasukan Israel menewaskan 60 demonstran Palestina pada hari Senin saat Amerika Serikat merelokasi kedutaan Israel ke Yerusalem.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan, Rabu 16 Mei 2018 saat berbicara dalam acara buka puasa pertama bulan suci Ramadan tahun ini.

Erdogan mengatakan Ankara mendesak anggota Dewan Keamanan PBB untuk lebih aktif dan mengatakan bahwa kepala staf Turki dan kementerian luar negeri bekerja untuk mengevakuasi korban cedera dari Gaza.

“Dalam menghadapi semua peristiwa ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berakhir. PBB telah menjadi loyo dan runtuh,” kata Erdogan. “Jika intimidasi Israel ditanggapi dengan lebih banyak diam, dunia akan dengan cepat terseret ke dalam kekacauan di mana premanisme berlaku.”

“Pada saat ini, saya tidak dapat menjangkau Sekjen PBB meskipun memiliki persahabatan yang baik [dengan dia],” tambahnya.

Erdogan menekankan bahwa Turki tidak akan mengizinkan Israel mencuri Yerusalem dari Palestina. Erdogan menambahkan bahwa ia akan melanjutkan upaya diplomasi melalui telepon.

“Kami akan mendukung perjuangan saudara-saudara kami sampai hari-hari ketika tanah Palestina – yang telah lama diduduki – akan memiliki kedamaian dan keamanan di dalam perbatasan negara Palestina merdeka,” tambahnya.

Dia menyalahkan komunitas internasional gagal menangani serangan Israel, menambahkan bahwa badan-badan internasional akan melakukan lebih banyak jika pembunuhan semacam itu terjadi di tempat lain.

“Bahkan jika seluruh dunia menutup mata mereka, kami tidak akan membiarkan kekejaman Israel. Kami akan terus bersama saudara-saudara Palestina kami tidak hanya dengan hati kami, tetapi dengan semua sumber daya kami,” katanya, bersumpah bahwa Turki akan berdiri bersama Palestina “tidak peduli apapun akibatnya”.

Pada hari Senin, setidaknya 62 demonstran Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka oleh pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang sisi perbatasan.

Demonstrasi Senin bertepatan dengan peringatan ke 70 berdirinya negara Israel (sebuah peristiwa yang disebut oleh warga Palestina sebagai “Bencana”) dan relokasi kedutaan Israel di Washington ke Yerusalem.

Sejak demonstrasi Gaza dimulai pada 30 Maret, lebih dari 100 demonstran Palestina telah menjadi martir oleh tembakan tentara Israel lintas-perbatasan.

Pekan lalu, pemerintah Israel mengklaim protes perbatasan yang sedang berlangsung merupakan “keadaan perang” di mana hukum kemanusiaan internasional tidak berlaku. [Daily Sabah]

 

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d