Friday, March 29, 2024
Internasional

Jubir Erdogan: Turki tidak ingin perang ekonomi, namun juga tidak akan tinggal diam

TURKINESIA.NET – ANKARA. Jurubicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan pada hari Rabu (15/08/2018) bahwa dirinya mengharapkan masalah dengan Amerika Serikat dapat diselesaikan tetapi Washington harus berhenti mencoba mengatur pengadilan Turki.

İbrahim Kalın menyatakan bahwa Turki tidak menginginkan perang ekonomi dengan AS, namun tidak akan tinggal diam ketika diserang.

Ibrahim Kalın juga mengatakan pada konferensi pers bahwa Turki akan menggunakan haknya jika AS tidak mengirim jet F-35 ke Ankara. Lira yang telah jatuh mencapai rekor terendah 7,24 terhadap dolar, akan terus pulih, katanya.

“Tidak ada jadwal pembicaraan antara Presiden Erdogan dan Presiden Donald Trump,” tambah Kalın.

Kalın juga mengatakan di sebuah konferensi pers bahwa Turki akan mengambil sikap positif terhadap perdagangan dalam mata uang nasional untuk melepaskan diri dari tekanan dolar AS.

Pada konferensi pers mingguan di kompleks kepresidenan di ibukota Ankara, Ibrahim Kalin juga mengungkapkan “kekecewaan mendalam” Turki atas sikap AS atas kasus penahanan pendeta Amerika Andrew Brunson dan berkata “Jika kita menyebutkan kekecewaan, kita dapat mengatakan bahwa Turki mengalami kekecewaan yang mendalam dalam hal kepentingan nasionalnya,”

Ucapan tersebut disampaikan setelah juru bicara Gedung Putih menyatakan “frustrasi” Washington mengenai kasus Brunson.

Sarah Sanders mengatakan: “Tentu saja Presiden sangat frustrasi atas fakta bahwa Pastor Brunson belum dibebaskan, serta fakta bahwa warga AS lainnya dan karyawan fasilitas diplomatik belum dibebaskan. Dan kami akan terus meminta Turki untuk melakukan hal yang benar dan membebaskan orang-orang itu,” tambahnya.

Turki dan AS saat ini sedang mengalami krisis diplomatic setelah Washington menjatuhkan sanksi atas penahanan pendeta Amerika Andrew Brunson yang berada di bawah tahanan rumah di Turki atas tuduhan terorisme.

Tuduhan terhadap Brunson termasuk menjadi mata-mata untuk teroris PKK – yang terdaftar sebagai kelompok teroris baik oleh AS dan Turki – serta Organisasi Teror Fetullah (FETO), kelompok di balik upaya kudeta gagal di Turki Juli 2016. [YS]

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d