“Yerusalem pada akhirnya akan sepenuhnya dibebaskan, AS dan Israel pada akhirnya akan meninggalkan Yerusalem kepada pemilik yang sebenarnya.” Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Turki sekaligus Juru Bicara Pemerintah, Bekir Bozdağ pada Senin (14/05).
Ketegangan kembali bergejolak di perbatasan Jalur Gaza setelah Israel membantai 37 pengunjuk rasa anti-pendudukan yang tidak bersenjata.
Bozdağ memperingatkan bahwa langkah apa pun yang diambil AS atau Israel adalah “batal demi hukum” bagi Turki, karena ia mengatakan Washington dan Tel Aviv bertanggung jawab atas pembantaian di Gaza.
Ribuan warga Palestina berkumpul di perbatasan timur Jalur Gaza sejak pagi untuk ikut serta dalam protes memperingati peristiwa Nakba dan memprotes pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Unjuk rasa akan mencapai puncaknya pada hari Selasa, 15 Mei bertepatan peringatan 70 tahun pendirian Israel – sebuah peristiwa yang oleh rakyat Palestina disebut sebagai “Nakba” atau “Malapetaka.”
Sejak demonstrasi dimulai pada 30 Maret, setidaknya 49 demonstran Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka menurut angka Kementerian Kesehatan.
Pekan lalu, pemerintah Israel mengatakan bahwa unjuk rasa merupakan bagian dari keadaan perang dan hukum hak asasi manusia tidak berlaku dalam kasus seperti itu. [Yeni Safak]
