
Abdul Hamid II adalah seorang yang dermawan yang dapat membelanjakan uangnya sendiri ketika dibutuhkan untuk urusan negara dan juga untuk kepentingan rakyatnya. Dengan menggunakan uangnya sendiri, ia memiliki Rumah Sakit şişli Etfal dan Rumah Perawatan Darulacaze yang dibangun di Istanbul, yang keduanya masih beroperasi.
Dalam catatan hariannya, Sultan Abdul Hamid II menyatakan,”aku segera melakukan tindakan dalam mengatasi krisis ini yang disebabkan peperangan. Aku telah mengerahkan segala kemampuan untuk menyediakan tempat penampungan, bantuan untuk berlangsungnya kehidupan, dan segala sesuatu yang bisa meringankan orang-orang yang berhijrah yang merupakan saudara kita dalam agama. Aku persembahkan dari kantongku pribadi dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, untuk para hamba-Nya, dimana Ia menjadikan mereka itu sebagai amanat yang ada di pundakku, nafkah masjid-masjid mulia di desa-desa itu.”
Setelah Sultan Abdul Hamid II digulingkan dari kekuasaannya, para pengkhianat masuk ke istananya untuk mencuri hartanya, namun tatkala mereka memasuki kamarnya tidak menemukan emas atau harta benda. Mereka hanya mendapati tiga hal; ranjang tanpa kasur, wadah untuk tayammum dan sajadah tempat shalat.