BILECIK. Acara dua hari untuk menandai peringatan kematian Ertuğrul Ghazi dan merayakan budaya nomaden Turki dimulai di Turki barat pada hari Jumat. Acara ini menghormati warisan kepala suku abad ke-13 yang hidupnya banyak menarik perhatian berkat serial TV populer Turki “Resurrection: Ertuğrul.”

Sedikit yang diketahui tentang kehidupan tokoh ikonik yang merupakan ayah dari Osman I, pendiri Kekaisaran Ottoman, tetapi diyakini ia meninggal pada tahun 1281 di Söğüt, persinggahan terakhir suku Kayi yang usal-usul kesultanan Ottoman. Acara tersebut diadakan di kota yang sekarang menjadi bagian dari provinsi Bilecik.

Sekelompok pejabat dan anggota parlemen setempat, bersama dengan kerumunan warga dalam jumlah kecil karena tindakan pencegahan COVID-19, berkumpul di makam Ertuğrul untuk tahapan pertama acara yang dimulai dengan upacara peletakan karangan bunga, pembacaan Al-Qur’an dan lagu kebangsaan. Upacara lain diadakan di sebuah monumen yang didedikasikan untuk tokoh-tokoh bersejarah Turki.

Pada hari Sabtu, para menteri dan politisi dijadwalkan untuk menghadiri acara lain di Söğüt, sementara Yörüks, orang Turki nomaden yang menelusuri akar mereka ke perantau awal Anatolia seperti Ertuğrul, tidak diundang ke peringatan dan perayaan tahun ini karena pembatasan COVID-19.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan juga mengeluarkan pesan pada kesempatan itu. Dalam pesannya yang disampaikan oleh Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki, Erdogan mengatakan mereka akan bekerja keras untuk menjaga Anatolia “tanah Turki selamanya.”

Sumber: Daily Sabah