Thursday, March 28, 2024
KisahSejarah

Kenangan terakhir prajurit Serkan Karakaya dengan istri dan anaknya sebelum dibunuh oleh teroris PKK

TURKINESIA.NET – HAKKARI. Hari Selasa (31/07), Turki terguncang dengan peristiwa pembunuhan oleh pemberontak PKK terhadap seorang wanita 25 tahun dan bayinya yang berusia 11 bulan di provinsi Hakkari, tenggara Turki.

Saat itu, korban merupakan istri seorang petugas militer, Serkan Karakaya.

Sebuah alat peledak improvisasi ditanam di pinggir jalan (IED) dan dikendalikan dari jarak jauh, diledakkan ketika korban kembali dari mengunjungi suaminya dengan bayinya yang berusia 11 bulan di distrik Yüksekova. Ibu berusia 25 tahun, Nurcan Karakaya, meninggal di tempat, sementara bayi, Mustafa Bedirhan, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Yüksekova namun tidak dapat tertolong karena luka parah.

Serkan Karakaya menceritakan kepada wartawan bahwa istrinya merencanakan kunjungan tersebut sebagai sebuah kejutan. “Saya tidak tahu dia datang ke barak. Kami bertemu selama sekitar dua jam,” katanya sambil menangis.

Karakaya juga mengatakan bahwa dia baru saja pulang dari sebuah operasi sebelum kunjungan mendadak istrinya. “Ketika mereka pergi, Bedirhan [bayi] memeluk saya dan menangis. Ini telah membuat saya sangat sedih,” kata Karakaya.

Dia menambahkan bahwa dirinya telah mengikuti kendaraan mereka ketika mereka meninggalkan markas. “Saya berlari ke mereka ketika ledakan terjadi, tetapi saya tidak bisa menyelamatkan mereka. Mereka telah mengambil hidup saya jauh dari saya. Saya kehilangan dua alasan untuk hidup, tetapi saya berjanji sebagai seorang prajurit bahwa saya tidak akan berhenti sampai saya membasmi pembunuh.”

Prajurit yang tengah berduka itu juga mengatakan, 11 Agustus merupakan hari ulang tahun istrinya. “Saya telah mempersiapkan hari ulang tahunnya selama berhari-hari di antara tugas operasi. Saya telah membuat poster dan saya akan membuat video untuknya di barak dan menampakkan padanya di hari ulang tahunnya, mengungkapkan perasaan saya padanya. Saya telah merencanakan untuk mengetuk di pintunya dengan bunga dan kue dan kemudian pergi keluar untuk merayakan ulang tahunnya,” katanya.

“Itu tidak bisa lagi terjadi [sekarang],” tambahnya.

 

[adinserter name=”Block 1″]

Jasad anak dan istrinya dikirim ke distrik Şarkışla di provinsi Sivas, tempat upacara pemakaman diadakan. Presiden Recep Tayyip Erdoğan juga menghadiri upacara pemakaman. “Kami telah menyaksikan sekali lagi betapa keji, betapa hilang kepercayaan kelompok teroris separatis ini, sekali lagi sebagai pembunuh saudara dan anak-anak kami,” kata Erdogan, berbicara saat upacara pemakaman.

Presiden menambahkan bahwa perang Turki melawan terorisme akan terus berlanjut sampai semua ancaman teror dihilangkan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d