Friday, March 29, 2024
Timur Tengah

Kesepakatan maritim Turki-Libya membuat Yunani, Siprus Yunani dan Mesir meradang

TURKINESIA.NET – ANKARA. Langkah Turki dan Libya yang telah meneken kesepakatan maritim pekan lalu untuk menegaskan hak-hak Turki di Mediterania Timur dalam menghadapi pengeboran sepihak oleh pemerintah Siprus Yunani membuat Yunani, Mesir dan Siprus Yunani meradang.

Dalam memorandum itu juga disebutkan bahwa Republik Turki Siprus Utara (TRNC) juga berhak atas sumber daya di daerah tersebut. Kesepakatan tersebut telah disetujui oleh Parlemen Turki Kamis kemarin [05/12].

Setelah disahkan di parlemen, dipublikasikan dalam Lembaran Berita Resmi, dan ditandatangani oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, memorandum tersebut sudah resmi berlaku.

Yunani pada Rabu (4/12/2019) mengatakan menentang perjanjian Turki dan Libya untuk menentukan batas maritim mereka. Mesir juga menolak perjanjian tersebut, menyebutnya “tidak sah” seperti halnya Siprus. Sementara itu Yunani

Yunani akan meminta dukungan dari organisasi pertahanan negara-negara Atlantik, NATO, atas kesepakatan militer yang diteken oleh Turki dan Libya. Demikian yang diungkapkan oleh Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Minggu (1/12).”Aliansi tidak dapat tetap acuh tak acuh ketika salah satu anggotanya secara terbuka melanggar hukum internasional dan bertujuan (untuk menyakiti) anggota lainnya,” ujar Mitsotakis dalam pidatonya seperti yang dimuat Channel News Asia.

Yunani juga memanggil Duta Besar Turki dan Libya di Yunani untuk meminta informasi lebih lanjut. Bahkan pada Minggu (1/12), Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Choukry di Kairo.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry telah memperingatkan bahwa kesepakatan yang ditandatangani antara Turki dan Libya yang bertujuan untuk menggambarkan zona laut antara kedua negara mereka akan memperdalam pergolakan dan menghambat upaya untuk mengembalikan stabilitas Libya.

Sementara Turki berharap bahwa dengan kerja sama tersebut dapat memperbaiki situasi keamanan di Libya, kata Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun via Twitter.

“Stabilitas Libya sangat penting demi keselamatan, stabilitas regional, dan pencegahan terorisme internasional.” Kata Altun.

Pemerintahan GNA, yang dibentuk PBB, tengah menghadapi ancaman dari kelompok pembangkang Jenderal Khalifa Haftar dukungan Uni Emirat Arab. []

2.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Kesepakatan maritim Turki-Libya membuat Yunani, Siprus Yunani dan Mesir meradang […]

error: Content is protected !!
1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d