Thursday, March 28, 2024
Humanitarian

Korban perang Suriah tempati rumah baru yang dibangun Turki

TURKINESIA.NET – IDLIB. Para korban perang Suriah yang tinggal di provinsi Idlib telah mulai pindah ke rumah baru mereka yang dibangun oleh Yayasan Diyanet Turki dan Badan Kesejahteraan Baitussalam Pakistan, Kantor Berita Demirören (DHA) melaporkan pada hari Minggu (30/08).

Menurut laporan tersebut, sejauh ini 108 keluarga kurang mampu telah pindah ke rumah baru mereka.

Akibat serangan terbaru rezim Bashar Assad di wilayah tersebut, 780.000 warga Suriah menjadi pegungsi.

Meskipun kawasan itu relatif damai sesuai dengan kesepakatan Maret 2020 antara Turki dan Rusia yang memungkinkan 204.000 orang terlantar untuk kembali ke provinsi tersebut, sesekali masih ada serangan oleh rezim Suriah dan pendukung utamanya Rusia dan Iran.

Turki bangun 20.000 rumah untuk pengungsi Suriah di Idlib

Selama bertahun-tahun, pemerintah Turki, lembaga, dan organisasi nonpemerintah (LSM) yang aktif di Turki telah mencoba memfasilitasi kehidupan warga sipil Idlib.

Proyek perumahan permanen yang sejauh ini telah menampung 108 keluarga dipelopori oleh Yayasan Diyanet Turki dan selesai dalam 300 hari.

Proyek perumahan dilakukan di daerah Deir Hassan kota Sarmada yang terletak di selatan Idlib.

12 blok yang berisi 108 flat telah selesai dibangun. Proyek perumahan memprioritaskan para janda yang kehilangan suami anak-anak mereka karena perang sipil. Sekitar 85 dari rumah susun telah dikosongkan untuk mereka dengan 23 rumah susun yang tersisa sekarang ditempati oleh keluarga kurang beruntung lainnya dari kamp-kamp pengungsi di daerah tersebut.

Dua tujuan perang Erdogan di Suriah: Mencegah lahirnya “Israel Kedua” dan untuk memanusiakan pengungsi Suriah

‘Saya berterima kasih kepada Turki’

Fatima al-Ahmad berterima kasih kepada Turki atas bantuan rumah baru baginya dan ketiga anaknya.

“Suami saya syahid dalam baku tembak dengan pasukan rezim Assad di wilayah Aleppo enam tahun lalu. Setelah itu, saya datang ke kamp pengungsi bersama anak-anak saya. Kami telah tinggal di tenda selama bertahun-tahun,” katanya.

“Saya hanya tersenyum sekarang karena saya telah menemukan kesempatan untuk tinggal di rumah setelah enam tahun. Saya berterima kasih kepada Turki,” katanya.

Ibrahim Ummadi, pengungsi lain yang baru saja pindah ke flat barunya, juga mengaku bersyukur bisa tinggal serumah bersama anak-anaknya setelah sekian lama tinggal di kamp.

Memahami strategi Turki bersahabat dengan Rusia

 

Ummadi yang kehilangan kakinya setelah ledakan di provinsi Hama, mengatakan bahwa kehidupan di kamp pengungsian itu sulit.

Hassan Moussa, manajer kompleks perumahan baru bernama Beit Salam, mengatakan kepada DHA bahwa 108 keluarga secara teratur menerima bantuan makanan dari administrasi dan proyek perumahan juga mencakup sekolah, masjid, pusat budaya dan gym.

Sumber: Daily Sabah

4.8 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d