Friday, April 19, 2024
Teknologi

Lagi, Akinci sukses uji coba, bakal jadi drone paling mematikan

TURKINESIA.NET – ANKARA. Prototipe kedua dari kendaraan udara tempur nirawak (UCAV) Akıncı Turki telah berhasil lulus tes lain, kata produsennya, Sabtu.

“Hari ini, kami berhasil menyelesaikan Tes Identifikasi Sistem yang Dikembangkan terhadap #AKINCI PT-2,” kata Baykar Makina di Twitter.

“Setiap tes yang berhasil diselesaikan membawa #AKINCI selangkah lebih dekat ke misi. Bebas dan mandiri di langit kita,” kata perusahaan itu.

Chief Technology Officer (CTO) Baykar, Selçuk Bayraktar, juga membagikan visual dari tes terbaru di akun Twitter-nya.

“Mungkin sudah terbiasa, tapi kegembiraan kami, adrenalin, stresnya sama seperti di hari pertama,” kata Bayraktar.

Prototipe kedua menyelesaikan uji terbang pertamanya pada Agustus di Komando Pangkalan Bandara Çorlu, di provinsi Tekirdağ, Turki barat laut.

CTO bulan lalu mengatakan perusahaan akan segera memulai produksi massal UCAV buatan dalam negeri itu.

Akıncı diharapkan memasuki inventaris pasukan keamanan Turki tahun ini.

Berita mengenai masuknya UCAV ke dalam inventaris Turki, serta produksi massal telah diikuti oleh penggemar pertahanan baik di Turki maupun di luar negeri, berkat kesuksesan drone lokal Turki lainnya, seperti Bayraktar TB2.

Pesawat tak berawak ini mendapatkan ketenaran di seluruh dunia setelah dioperasikan di Suriah, Libya dan Azerbaijan, membuka jalan bagi lebih banyak kesepakatan ekspor untuk Baykar.

Mengutip airspace-review.com, drone 4,5 ton jenis MALE (medium-altitude, long-endurance) yang ditenagai mesin ganda turboprop itu dijuluki sebagai ikan terbang, mampu mengudara hingga ketinggian maksimum 40.000 kaki dan beroperasi selama 24 jam.

Akinci memiliki panjang badan 12,5 m, tinggi 4,1 m, dan rentang sayap 20 m. Total muatan yang dapat diusungnya mencapai 1.350 kg dengan rincian 450 kg bawaan internal dan 900 kg muatan eksternal.

Sebagai tenaga penggerak digunakan sepasang mesin turboprop PD220 buatan pabrik lokal Tusas Engine Industries (TEI). Mesin ini memiliki daya masing-masing 220 hp. Mesin PD 220 merupakan peningkatan dari tipe PD 170 yang digunakan pada drone Anka buatan TAI.

Tak hanya mesin, peralatan misi untuk Akinci juga dikembangkan sendiri di dalam negeri oleh Aselsan. Perangkat yang dimaksud adalah radar AESA (active electronically scanned array), electronic warfare (EW), dan sistem komunikasi satelit.

Sebagai drone intai serang, Akinci dilengkapi enam gantungan senjata (tiga gantungan di tiap sayap). Persenjataan yang diusung juga buatan lokal yang diproduksi oleh pabrik senjata Roketsan.

Jenis rudal udara ke darat yang dapat diluncurkan Akinci yakni MAM-L, MAM-C, Bozok, Cirit, dan rudal berukuran besar SOM-A. Sedangkan bom yang dapat dilepaskan adalah jenis Mk.81 dan Mk.82 baik versi standar maupun bom berpengendali KGK dan LGK.

Disebutkan, keberhasilan program Akinci nantinya akan membuka jalan bagi Turki untuk mengembangkan pesawat tempur tak berawak dalam negeri pada 2027 berdasarkan teknologi kunci yang disematkan pada Akinci.

Informasi tambahan untuk Akinci, UAV ini dilengkapi dengan pod elektronik, radar udara ke udara, sistem komunikasi satelit, serta synthetic apertur radar (SAR).

Pembuatan Akinci dilakukan sepenuhnya di dalam negeri di lima fasilitas Baykar Makina. Mulai dari riset dan pengembangan (R&D), proses produksi, hingga integrasi sistemnya.

Sebelum mengembangkan Akinci, Baykar Makina telah menghasilkan drone serang Bayraktar TB2 dengan MTOW 650 kg. Drone TB2 mulai berdinas aktif di milter Turki sejak 2014 dan telah mendapat cap battle proven saat digunakan menghadapi pemberontak Kurdi di wilayah perbatasan Suriah dan Irak.

Sumber: Daily Sabah, airspace-review.com

4 4 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d