TURKINESIA.NET – ANKARA. Kementerian Kesehatan Turki pada hari Senin membawa pulang seorang pasien Turki yang sedang dalam perawatan pneumothorax atau kolaps paru-paru (mengempis) di sebuah rumah sakit di Moskow dengan sebuah pesawat ambulans.
Haluk Hasan Seyithanoğlu merupakan seorang mahasiswa berusia 24 tahun yang sedang kuliah kedokteran di Rusia. Ia tidak bisa mendapatkan operasi yang dibutuhkan di ibukota Rusia karena kondisi wabah virus corona.
Pesawat yang membawanya mendarat di Bandara Atatürk pada pukul 10 malam. Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit Bezmialem di distrik Dragos Istanbul.
Haluk Hasan Seyithanoğlu telah mengalami kolaps paru-paru sebanyak tiga kali. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak menjalani operasi tetapi malah dirawat dengan memasukkan selang ke paru-parunya.
“Karena ini saya tidak menjalani operasi; itu terulang tiga kali. Mereka tidak membawa saya untuk operasi karena wabah coronavirus. Kemudian saya mengajukan permohonan ke Kementerian Kesehatan (Turki),” katanya. Ia mengapresiasi Menteri Kesehatan Fahrettin Koca dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan.
Sejak awal wabah coronavirus, Turki telah menggunakan sumber dayanya untuk membantu warganya di seluruh dunia.
- Baca juga: Tidak dirawat oleh Swedia, Turki kirim pesawat jemput seorang warganya yang positif corona
- Baca juga: Erdogan ke putri pasien corona yang ditolak Swedia: “Turki tidak akan meninggalkan anak bangsanya di mana pun mereka, ayahmu di tangan yang aman”
Pada hari Minggu, sebuah jet ambulans Turki lepas landas dari bandara kota Malmo Swedia, membawa Emrullah Gulusken (47 tahun) dan keempat anaknya kembali ke Turki. Pesawat itu berangkat ke Swedia, pada pagi hari, setelah Menteri Kesehatan Turki Fakhruddin Koca menerima permohonan bantuan dari putri Gulusken, Leyla, yang mengatakan bahwa rumah sakit Swedia menolak merawat ayahnya.
Menkes Koca mengambil tindakan cepat untuk membawa keluarga kembali ke Turki.
“Dear Leyla, kami mendengar suaramu. Pesawat ambulans kami lepas landas pukul 6 pagi dan kami akan datang ke Swedia,” kata Koca Minggu pagi dalam sebuah pesan Twitter. Menkes itu mengatakan bahwa rumah sakit dan dokter di Turki siap untuk merawat ayahnya.
Sumber: Daily Sabah