Wednesday, April 17, 2024
ErdoganpediaTN Menjawab

Lama berkuasa, kenapa Erdogan tidak melarang maksiat dan menghapus sekulerisme?

TURKINESIA.NET – TAHUKAH ANDA? Meskipun telah lama berkuasa, kenapa Erdogan tidak melarang sekulerisme di Turki dan sejumlah perilaku menyimpang yang melanggar adab bangsa Turki? Seperti minuman keras dan (maaf) pelacuran. Serta sejumlah perbuatan yang merendahkan derajat manusia, terutama derajat wanita. Yang menganggap wanita seperti barang dagangan yang bisa dijual dan dibeli sesuka hati.

Pertanyaan tersebut, kami yakin sering terlintas di benak banyak orang. Bahkan ada individu atau kelompok Islam tertentu yang berhaluan ekstrim yang memanfaatkannya sebagai bahan fitnah dan kampanye negatif terhadap Erdogan dan pemerintahannya. Tentu saja untuk memasarkan pemikiran ekstrim mereka sekaligus menjauhkan umat Islam dari pemikiran yang lebih komprehensif dengan tetap sesuai syariah. Padahal telah banyak perubahan positif di negeri Turki ke arah yang lebih Islami. Sedangkan para pengkritiknya masih larut dalam mimpi-mimpi tanpa kontribusi yang berarti untuk memberikan bantuan nyata bagi kaum muslimin di berbagai belahan dunia, khususnya mereka yang tertindas oleh orang-orang zhalim.

Akan disampaikan tanggapan untuk menanggapi syubhat tersebut dinukil dari epidose khusus “100 tokoh Islam pembawa perubahan” versi terjemahan yang sudah terdapat di youtube. Video dan buku aslinya berjudul “Mi’ah Min ‘Udhama’ Ummah Al-Islam Ghayyaru Majra At-Tarikh” karya seorang pemerhati sejarah dari Palestina yang bernama Jihad At-Turbani. Pertanyaan ini bisa dijawab dengan dua poin penting. Poin pertama lewat pandangan hukum syar’i. Dan poin kedua lewat pandangan siasat politik.

Dalam pandangan syariah, perlu dipahami bahwa rakyat Turki pernah hidup di bawah tekanan keras pemimpin diktator sekuler. Dan mereka ditekan dengan kekuatan senjata dan intimidasi selama hampir 100 tahun untuk hidup dalam berbagai jenis kemaksiatan dan perbuatan haram yang melanggar adab dan agama mereka yang berakibat pada tersebarnya semua kemaksiatan itu secara luas di kehidupan masyarakat Turki. Sehingga jika semua kemaksiatan itu dilarang secara tiba-tiba, bisa berakibat fatal. Seperti menimbulkan goncangan sosial di tengah masyarakat dan mengakibatkan hal lainnya yang tidak diinginkan.

Sebagaimana yang pernah diuraikan oleh ulama bernama Ibnu Taimiyah tentang permasalahan seperti ini. Beliau menjelaskan bahwa jika ada sekelompok umat Islam terbiasa hidup jauh dari ajaran syariat dalam waktu yang lama, maka kedudukan mereka adalah seperti ahlul fatrah, yaitu orang-orang yang belum pernah mendapatkan ajaran para Nabi. Maka terhadap orang-orang yang belum mengetahui hukum halal dan haram seperti mereka, ajaran agama harus disampaikan secara bertahap. Bahkan penerapan semua hukum syariah secara langsung atas mereka bisa termasuk perbuatan haram, jika akan membawa akibat yang lebih buruk dalam kehidupan masyarakat dan akan menjauhkan mereka daro agama selamanya.

Inilah yang dapat kita lihat di zaman ini, ketika ada sejumlah gerakan yang memaksakan penerapan seluruh syariah secara tiba-tiba atas sejumlah masyarakat Islam yang belum banyak mengetahui ajaran Islam. Sehingga usaha ini hanya menghasilkan kegagalan dan kerugian. Bahkan seringkali gerakan ini ditolak di berbagai lingkungan umat Islam yang memilih untuk menjauh dari perilaku mereka bahkan memusuhi mereka. Maka harus dipahami bahwa permasalahan ini tidaklah sederhana. Dan pertarungan hakiki yang terjadi di Turki lebih besar dari permasalahan melarang khamar dan (maaf) pelacuran. Karena kita berbicara tentang sebuah negara yang pernah melarang azan bahkan menutup masjid-masjid beberapa tahun lalu.

Adapun dari sudut pandang politik, bahwa meskipun telah banyak yang dilakukan oleh “generasi utsmani baru” untuk mengurangi pengaruh militer dalam dunia politik Turki, pihak militer Turki yang banyak dipegang oleh petinggi diktator sekuler masih merupakan pemain terkuat dalam dunia pemerintahan Turki yang dapat dengan mudah membalikkan keadaan serta menghentikan semua rencana dakwah secara konstitusional.

Erdogan semakin lantang menentang kemalisme, sumpah pelajar yang mengkultuskan Ataturk dihapus

Sekalipun tanpa adanya pelanggaran terhadap asas sekularisme dalam undang-undang, bahkan meskipun telah banyak usaha yang dilakukan untuk menenangkan militer dan petinggi sekularisme, masih saja ada sejumlah usaha secara tidak langsung untuk menggulingkan pemerintahan Turki yang sah, seperti sejumlah pernyataan yang diumumkan oleh pihak militer Turki, tepatnya pada tahun 2007 yang menyatakan bahwa pihak militer akan bertindak jika melihat adanya ancaman terhadap asas sekulerisme. Begitu juga dengan sebuah pernyataan militer yang diumumkan di situs resminya pada tahun 2010 tentang adanya sejumlah ancaman keamanan di dalam negeri.

Namun Erdogan dan rekan-rekannya, sekali lagi mampu untuk menyiasati permainan ini dengan cara yang amat mengagumkan. Mereka telah menghasilkan undang-undang baru di Parlemen Turki, untuk menghapus intimidasi atas tuntunan agama. Dan sebanyak apapun demonstrasi yang dijalankan para petinggi sekuler, Partai Keadilan dan Pembangunan mampu mengimbanginya dengan demonstrasi tandingan yang puluhan kali lebih besar dari demonstrasi para petinggi sekulerisme. Karena partai ini telah membangun kepercayaan rakyat sejak awal masa pemerintahannya. Dengan tetap waspada untuk menghadapi segala bentuk usaha kudeta yang akan terjadi, karena kedua belah pihak benar-benar mengerti bahwa permasalahan sebenarnya bukanlah “akankah terjadi kudeta militer di Turki?” namun permasalahan sesungguhnya adalah “kapan kudeta itu akan terjadi?”

Sumber: 100 Tokoh Islam Pembawa Perubahan

 

 

4.2 12 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

8 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Muhammad islamie
Muhammad islamie
4 years ago

Safe Turky and safe Islam

Aru
Aru
3 years ago

Baanyak orang pintar tapi belum tentu bijak.orang bijak pasti pintar itulah Erdogan bro

trackback

[…] Lama berkuasa, kenapa Erdogan tidak melarang maksiat dan menghapus sekulerisme? […]

trackback

[…] Lama berkuasa, kenapa Erdogan tidak melarang maksiat dan menghapus sekulerisme? […]

Safei
Safei
3 years ago

Allah jg melalui Nabi Nya tdk langsung mengharamkan khomar

trackback

[…] Lama berkuasa, kenapa Erdogan tidak melarang maksiat dan menghapus sekulerisme? […]

trackback

[…] Lama berkuasa, kenapa Erdogan tidak melarang maksiat dan menghapus sekulerisme? […]

nooryaden
nooryaden
3 years ago

apakah ancaman kudeta itu masih “tetap ada” bahkan hingga kini…???

error: Content is protected !!
8
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d