Turkinesia.net – BERLIN. Semakin banyak pengungsi Suriah di Jerman yang berusaha untuk kembali ke Turki karena undang-undang baru Jerman menerapkan hambatan baru untuk bersatu kembali dengan keluarga, media lokal melaporkan pada hari Kamis.
Pemerintah Jerman baru-baru ini memberlakukan langkah-langkah ketat untuk mengekang reunifikasi keluarga bagi pengungsi Suriah, banyak dari mereka diberi “perlindungan tambahan.”
Televisi publik ARD melaporkan bahwa korespondennya mendokumentasikan perjalanan beberapa pengungsi Suriah yang berusaha kembali ke Turki dengan membayar ratusan euro kepada penyelundup manusia.
Mereka ingin kembali ke Turki, karena mereka tidak bisa mendapatkan izin dari otoritas Jerman untuk membawa anggota keluarga mereka yang melarikan diri ke Turki setelah perang saudara Suriah pecah, kata laporan itu.
Ekonomi terbesar Uni Eropa telah menerima lebih dari 700.000 pengungsi Suriah sejak 2015, tetapi di tengah tekanan politik domestik, pemerintahan koalisi Kanselir Angela Merkel menerapkan hambatan untuk reunifikasi keluarga.
Mereka memutuskan untuk menbatasi 1.000 orang per bulan yang bisa datang ke Jerman untuk reunifikasi keluarga.
Reunifikasi keluarga adalah isu hangat dalam pemilu tahun lalu setelah media melaporkan bahwa sekitar 390.000 pengungsi dapat mengajukan permohonan untuk hak ini dan membawa pasangan dan anak kecil mereka ke Jerman.
Gerakan kanan-jauh, alternativ Islamophobia untuk Jerman (AfD) menuduh bahwa reunifikasi keluarga adalah “risiko yang tak terhitung” bagi negara, dan menyerukan pembatasan yang ketat.
Anadolu Agency