
TURKINESIA.NET – BEIRUT. Lebanon melakukan kontak dengan Turki dan Mesir untuk memindahkan korban ledakan tanker bahan bakar guna perawatan medis, kata Komisi Bantuan Tinggi negara itu pada hari Minggu, sebagaimana Anadolu Agency melaporkan.
Sedikitnya 22 orang tewas dan 79 lainnya luka-luka ketika sebuah tanker bahan bakar meledak di wilayah Akkar di Lebanon utara Minggu pagi.
“Kami berhubungan dengan Turki dan Mesir untuk memindahkan mereka yang terluka parah dalam ledakan itu untuk perawatan,” kata sekretaris jenderal komisi itu, Mohammed Khair, dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi Lebanon.
Dia mengimbau organisasi internasional yang bekerja di Lebanon untuk menyediakan rumah sakit dengan peralatan medis yang diperlukan untuk merawat yang terluka.
Menurut kantor berita resmi Lebanon, tim penyelamat masih mencari orang hilang setelah ledakan, yang kondisinya masih belum jelas.
Perdana Menteri Najib Mikati mengatakan, ledakan tanker adalah hasil dari para pengeksploitasi krisis bahan bakar negara itu.
Lebanon sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah. Mata uang lokal kehilangan hampir semua nilainya terhadap dolar dan jalan-jalan menyaksikan protes dan demonstrasi besar-besaran.
Pada hari Rabu, bank sentral negara itu menghentikan subsidi bahan bakar yang telah menguras cadangan devisa negara.
Kekurangan mata uang asing dan devaluasi mata uang telah menyebabkan cadangan dolar bank sentral menyusut dari rata-rata $38 miliar pada akhir 2019 menjadi rata-rata saat ini sebesar $16 miliar.
Para pengamat mengatakan pencabutan subsidi bahan bakar akan menaikkan harga barang dan jasa lain yang bergantung pada bahan bakar untuk menghasilkan listrik untuk produksi seperti pabrik dan toko roti swasta.
Sumber: MEMO