Saturday, April 20, 2024
Eropa

Macron sebut Turki akan ikut campur dalam Pemilu Prancis

TURKINESIA.NET – PARIS. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklaim bahwa Turki “berusaha untuk ikut campur” dalam pemilihan presiden berikutnya di negaranya pada tahun 2022.

“Akan ada upaya untuk mengganggu pemilu berikutnya. Itu tertulis, dan ancamannya tidak begitu terselubung,” katanya dalam sebuah wawancara yang disiarkan Selasa malam di France5 TV. Wawancara itu merupakan bagian dari film dokumenter “Erdogan: Sultan yang menentang Eropa.”

Macron tidak memberikan perincian mengenai gangguan tersebut tetapi menyebutkan kemungkinan Turki “bermain-main dengan opini publik.”

Prancis dan Turki telah terlibat perselisihan secara geopolitik karena konflik di Suriah dan Libya. Baru-baru ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Macron saling menyerang menyusul kontroversi tentang karikatur yang melecehkan Nabi Muhammad.

Macron mengklaim bahwa Turki menyelewengkan pernyataannya mengenai Islam yang dia sebut sebagai “agama dalam krisis” setelah serangkaian serangan teror di Prancis.

“Jelas sekali musim gugur lalu ada politik kebohongan,” katanya.

“Kebohongan negara disebarkan oleh media yang dikendalikan oleh negara Turki, disebarkan oleh saluran besar tertentu yang dikendalikan oleh Qatar,” katanya.

“Komentar saya dipalsukan dan Prancis ditampilkan sebagai negara yang bermasalah dengan Islam,” tambahnya.

Namun Macron menekankan perubahan dalam keinginan Erdogan untuk terlibat kembali dalam hubungan kedua negara dan mengatakan dirinya tidak memiliki “permusuhan terhadap Turki.”

“Tapi kami tidak bisa terlibat kembali ketika ada ambiguitas. Saya tidak ingin terlibat kembali dalam hubungan damai jika ada di balik manuver seperti itu yang terjadi,” katanya.

Macron menambahkan bahwa sebagai anggota NATO, mitra dagang utama, dan mitra dalam masalah keamanan dan migrasi, adalah berkewajiban untuk mencoba dan bekerja sama.

“Kami membutuhkan dialog dengan Turki. Kami harus melakukan segalanya agar tidak berpaling dari Eropa dan mengarah ke ekstremisme religius atau pilihan geopolitik negatif bagi kami,” katanya.

Dia juga memperingatkan bahaya jika Turki membuka pintu (perbatasan) dengan Eropa

“Anda memiliki tiga juta pengungsi Suriah yang tiba di Eropa,” ujarnya.

Sumber: Anadolu Agency English

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] mengatakan sikap otoritas Prancis, terutama Presiden Emmanuel Macron, untuk membubarkan aksi unjuk rasa dengan dalih kebebasan berekspresi juga “tidak bisa […]

error: Content is protected !!
1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d