Friday, March 29, 2024
Eropa

Majelis Nasional Tatar Krimea berterima kasih atas dukungan Turki & Erdogan

TURKINESIA.NET – KIEV. Majelis Nasional Tatar Krimea berterima kasih kepada Presiden Recep Tayyip Erdoğan karena telah bekerja untuk melindungi hak-hak Tatar Krimea serta upaya Turki untuk mendukung kedaulatan Ukraina.

Dalam sebuah surat pada hari Kamis, ketua majelis Refat Chubarov juga menyatakan terima kasih kepada Turki, karena Ankara baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan Ukraina untuk mensponsori proyek perumahan di negara itu bagi para pengungsi Tatar Krimea.

Majelis tersebut memuji upaya Turki untuk meningkatkan standar hidup orang-orang Tatar Krimea yang dipaksa bermigrasi dari Krimea sejak Rusia secara ilegal mencaplok semenanjung itu pada tahun 2014.

Sementara 500 unit rumah yang dibangun oleh Turki akan berdampak banyak untuk meringankan kesengsaraan perumahan Tatar. Surat tersebut juga meminta kemungkinan 500 unit tambahan untuk dipertimbangkan.

Chubarov dilarang memasuki semenanjung setelah aneksasi, dan majelis Tatar dicap sebagai “organisasi ekstremis,” dan aktivitasnya dilarang.

Sebelumnya, akhir pekan lalu Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Turki mengumumkan bahwa Badan perumahan Turki, TOKI, akan membangun ratusan rumah di Ukraina untuk wilayah Tatar Krimea.

Murat Kurum mengumumkan di Twitter bahwa dia dan Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksii Reznikov menandatangani kesepakatan mengenai rencana tersebut dan dia berbagi foto dari pertemuan kesembilan Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi Turki-Ukraina.

“Dalam ruang lingkup perjanjian, yang merupakan langkah konkrit pertama terkait proyek perumahan kami bagi saudara-saudara Tatar Krimea yang harus meninggalkan tanah airnya, kami akan membangun 500 rumah di kota Kyiv, Mykolaiv, dan Kherson oleh TOKI,” kata dia.

Selama kunjungan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky ke Turki Sabtu lalu, kedua negara menandatangani perjanjian untuk membangun 500 unit rumah untuk Tatar Turki di Ukraina.

Etnis Tatar Krimea telah menghadapi penganiayaan sejak pengambilalihan semenanjung Rusia tahun 2014, situasi yang dikecam Turki.

Turki dan Amerika Serikat, serta Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, memandang aneksasi itu ilegal.

Karena tekanan dari pemerintah Rusia, ribuan Tatar Krimea harus meninggalkan semenanjung. Separatis pro-Rusia juga mengklaim kendali atas Ukraina timur, termasuk wilayah Donbass, yang telah mereka kuasai secara ilegal selama tujuh tahun.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia dilaporkan telah mengumpulkan pasukannya di dekat timur. Kepala NATO mendesak Rusia untuk “mengakhiri pembangunan militer ini di dan sekitar Ukraina, menghentikan provokasinya dan segera menurunkan ketegangan.”

Sumber: Anadolu Agency

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d