
TURKINESIA.NET – SANLIURFA. Taha Saleh baru berusia empat tahun ketika dia dan keluarganya meninggalkan Somalia pada 1990 di tengah perang sipil di negaranya. Mereka menetap di Manchester di Inggris, membangun kehidupan baru di sana.
Mantan pengungsi, sekarang bekerja sebagai insinyur, kini berusaha membantu orang lain yang kehilangan tempat tinggal. Minggu ini, Saleh melakukan perjalanan ke provinsi Şanlıurfa, Turki tenggara. Ia mengirimkan bantuan kepada pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang sipil di tanah air mereka, tepat di seberang perbatasan dengan Şanlıurfa.
Saleh melihat penderitaan pengungsi di media sosial dan menghubungi Asosiasi Rahmet, sebuah organisasi nonpemerintah setempat yang membantu pengungsi di provinsi tersebut. Asosiasi itu mengatur pertemuan antara Saleh dan para pengungsi. Dia kemudian mengirimkan bantuan tunai dan mengobrol dengan mereka.
“Saya suka Turki karena mereka membantu para pengungsi itu. Saya juga menyukai Şanlıurfa. Mereka menyambut saya dengan sangat baik di sini. Saya berterima kasih kepada sukarelawan di Asosiasi Rahmet karena membantu orang-orang itu. Di sini, saya melihat sendiri bagaimana para pengungsi hidup (di tengah kesulitan mereka),” katanya kepada Ihlas News Agency (IHA), Minggu.
Dia mengatakan pengungsi seperti dirinya menghadapi sikap rasis di Inggris tetapi dia tidak melihat hal itu di Şanlıurfa. Saleh berjanji akan kembali dalam dua bulan untuk membawa lebih banyak bantuan kepada pengungsi.
“Kami membangun jembatan antara Inggris Raya dan Şanlıurfa berkat saudara Taha. Kami menjadi terharu ketika dia datang jauh-jauh untuk membantu pengungsi,” kata Mehmet Doğan, kepala asosiasi.
Turki telah menampung 3,6 juta pengungsi Suriah, di antaranya adalah warga yang melarikan diri dari perang sipil yang meletus sejak tahun 2011. Sejumlah kecil dari mereka tinggal di pusat akomodasi yang didirikan di provinsi perbatasan, sementara mayoritas mencari nafkah di berbagai provinsi di Turki. Beberapa mendapat manfaat dari izin kerja, sementara sebagian lainnya mengandalkan amal untuk mencari nafkah.
Turki telah menghabiskan setidaknya 40 miliar USD untuk kesejahteraan warga Suriah sejak mereka mulai tiba di negara itu satu dekade lalu. Turki juga menjangkau mereka yang tidak dapat meninggalkan Suriah.
Sumber: Daily Sabah