Thursday, April 25, 2024
Bangsa TurkTrending

Maras, “kota hantu” di Siprus akan dihidupkan kembali

TURKINESIA.NET – NIKOSIA. Menurut laporan, sebuah rencana baru sedang dibuat untuk secara bertahap membuka kembali kota Maraş (Varosha), di bagian utara Siprus, untuk pemukiman dan pariwisata. Kota ini telah ditutup sejak 1974.

Menurut harian Turki, Hürriyet, tawaran akan diberikan kepada warga Siprus Yunani yang memiliki properti di Varosha. Mereka harus mengklaim properti mereka, atau menjualnya ke Republik Turki Siprus Utara (TRNC).

Harian itu melaporkan bahwa catatan Komisi Properti Tak Bergerak yang dibentuk oleh TRNC, menunjukkan bahwa sejauh ini sekitar 300 permohonan telah dibuat oleh orang Siprus Yunani untuk menentukan masa depan properti mereka di Varosha. Aplikasi itu sejauh ini dilaporkan mencakup properti yang merupakan hampir setengah dari Varosha yang terletak di area seluas 4.638 dekar.

Pada hari Minggu selama pidatonya di Varosha, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan bahwa sulit untuk memahami ketidakadilan yang dilakukan di TRNC.

Erdoğan mengunjungi wilayah Varosha yang telah ditutup selama 46 tahun di TRNC tetapi secara bertahap mulai dibuka kembali menyusul keputusan yang dibuat oleh pejabat Siprus Turki.

Erdogan menegaskan bahwa bahwa “pemilik Varosha yang sebenarnya” sudah jelas. Ia mengumumkan bahwa ketika Komisi Properti Tak Bergerak mulai berlaku, pemilik tanah yang mengajukan permohonan dari pemerintahan Siprus Yunani akan menerima kompensasi atas properti mereka. Ia menegaskan, langkah pembukaan wilayah Varosha merupakan awal dari proses baru.

Maras atau Varosha adalah kawasan resor terkenal di Siprus yang memiliki kapasitas 10.000 tempat tidur dari lebih 100 hotel.

Pasukan militer Turki turun tangan di pulau itu setelah terjadinya kudeta yang didukung Yunani. Intervensi militer Turki menghentikan penganiayaan dan kekerasan selama bertahun-tahun terhadap Siprus Turki oleh ultra-nasionalis Siprus Yunani.

TRNC didirikan pada tahun 1983 di sebelah utara pulau Siprus dan hanya diakui oleh Turki. Sejak saat itu, negara ini menghadapi embargo perdagangan, transportasi dan budaya.

Inisiatif lain dilaporkan sedang berlangsung untuk mendesak komunitas internasional untuk mengakui TRNC yang saat ini hanya diakui oleh Turki.

Kunjungan Presiden TRNC Ersin Tatar mendatang ke Azerbaijan dianggap sebagai langkah pertama dalam upaya memperoleh pengakuan tersebut.

Sumber: Daily Sabah

4.9 10 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d