
TURKINESIA.NET – RABAT. Outlet media Maroko yang dekat dengan pemerintah telah melaporkan bahwa negara itu akan mengakuisisi 13 drone Bayraktar TB2 buatan Turki dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas angkatan bersenjatanya. Penjualan tersebut diperkirakan senilai 70 juta USD.
Maroko juga menerima empat stasiun penggerak yang akan membantu mengoperasikan drone.
Permintaan drone Turki telah meningkat sejak pesawat nirawak itu membuktikan kemampuannya dalam operasi tempur di Suriah, Irak Utara, Libya dan yang terbaru di Azerbaijan, di mana dapat secara meyakinkan mengubah hasil medan perang.
Maroko sudah menggunakan pesawat tak berawak Amerika dan Israel untuk melawan Front Polisario di Sahara Barat, sebuah kelompok milisi pemberontak di selatan negara itu yang berjuang memisahkan diri.
Pemerintah Maroko mengklaim kedaulatan atas Sahara Barat, sesuatu yang ditolak oleh kelompok separatis militan seperti Front Polisario dan telah diperangi selama beberapa dekade.
Turki adalah salah satu dari segelintir negara yang telah menguasai teknologi drone dengan keberhasilan dalam intelijen, pengawasan dan pengintaian serta “teknologi canggih” yang dapat membidik dan membunuh, kata Asisten Profesor Merve Seren dari Universitas Ankara Yildirim Beyazit yang merupakan seorang pakar kemampuan drone Turki.
“Turki telah memasuki pasar drone global, jadi negara-negara saling melihat pilihan pengadaan. Sejak Turki mulai menjual drone-nya, itu menjadi semakin menarik bagi yang lain,” kata Seren berbicara kepada TRT World.
Selain keefektifannya, “drone Turki lebih murah jika dibandingkan dengan AS,” kata Seren.
“Prosedur penjualan (produk) militer luar negeri Turki juga tidak sekompleks dan seketat AS dan Israel,” tambahnya.
Selain akuisisi drone Turki yang lebih mudah dan lebih cepat untuk dibeli, itu juga akan memperkuat hubungan antara Rabat dan Ankara, kata Seren.
“Maroko adalah negara Muslim dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan Turki dibandingkan dengan negara lain. Jadi, hubungan politik juga sangat menentukan dalam opsi pengadaan,” katanya.
Ketika dihubungi untuk dimintai komentar, perusahaan drone Turki Bayraktar TB2 tidak menyangkal penjualan tersebut tetapi mengatakan mereka “tidak dapat mengkonfirmasi” berita tersebut.
Penjualan drone Turki ke Maroko tampaknya tidak akan memengaruhi keseimbangan kekuatan dengan Aljazair, negara lain yang telah diperkuat oleh Turki dalam beberapa tahun terakhir.
Yang membuat Maroko kecewa, Aljazair mendukung Front Polisario, mengakibatkan hubungan yang sangat beku antara kedua tetangga itu.
Maroko baru-baru ini membunuh seorang tokoh militer senior Polisario yang memasuki daerah bertembok tembok dengan menggunakan pesawat tak berawak.
Sumber: TRT World