Thursday, March 28, 2024
Internasional

Mendagri Turki: Warga Suriah yang tidak terdaftar tidak akan dideportasi

TURKINESIA.NET – ANKARA. Warga Suriah yang tidak terdaftar di Istanbul tidak akan dideportasi keluar dari Turki tetapi akan dikirim ke kamp-kamp, ​​Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu mengatakan pada hari Rabu [24/07].

Pernyataan tersebut disampaikan setelah diskusi tentang langkah-langkah gubernur Istanbul untuk mencegah tempat tinggal ilegal di provinsi tersebut.

“[Warga] Suriah berada di bawah perlindungan sementara,” kata Soylu dalam sebuah wawancara dengan penyiar Turki NTV. Dia menambahkan bahwa mereka yang tidak terdaftar di Istanbul diberi batas waktu hingga 20 Agustus untuk meninggalkan kota.

“Ada warga Suriah yang datang secara ilegal. Yang tidak diberi izin tinggal, kami bawa ke kamp. Orang-orang yang dilindungi sementara tidak ada yang dideportasi,” jelasnya.

“Kami sedang menahan warga Suriah yang tidak terdaftar dan mengirim mereka ke kamp-kamp. Saat ini ada 100.000 orang di kamp-kamp itu,” kata Soylu, menambahkan bahwa pemerintah Turki perlu menjaga situasi migrasi “terkendali.”

Soylu menekankan bahwa Turki memulai upaya untuk mengelola migrasi para migran yang teratur dan pendaftaran para pengungsi Suriah [sejak] delapan tahun lalu, dan berhasil dengan apa yang tidak bisa dilakukan oleh negara lain di dunia.

Soylu mengatakan Turki telah berupaya untuk memerangi imigrasi ilegal, khususnya meningkatkan langkah-langkah keamanan di perbatasan, termasuk memasang sensor dan kamera.

[adinserter name=”Block 1″]

“Pada 2019, kami telah menangkap 163.000 imigran ilegal,” katanya. Dia menggarisbawahi bahwa sejauh ini 43.000 imigran ilegal telah dideportasi tahun ini. Namun, ia menekankan bahwa para migran yang dideportasi ini bukan warga Suriah yang tetap berada di bawah perlindungan sementara.

Soylu menjelaskan strategi Turki yang diterapkan pada 2011, untuk mengelola migrasi Suriah.

“Mereka pertama kali dibawa ke kamp-kamp, ​​untuk didaftarkan. Seharusnya tidak ada orang tidak terdaftar di negara ini yang kita tidak tahu,” katanya, mencatat bahwa orang Suriah terdaftar untuk tinggal di berbagai provinsi.

Dia mengatakan beberapa provinsi dikecualikan dari proses pendaftaran ini, seperti halnya di Istanbul sekarang. “Kami mengatakan bahwa kami tidak menerima pendaftaran [izin tinggal] di Istanbul kecuali dalam kasus kemanusiaan,” katanya.

Saat ini 547.000 warga Suriah terdaftar di Istanbul, warga Suriah lainnya berbondong-bondong ke kota tersebut dari provinsi lain.

[adinserter name=”Block 1″]

Komentar Soylu disampaikan dua hari setelah Gubernur Istanbul mengumumkan bahwa warga Suriah tanpa registrasi atau terdaftar di tempat lain di Turki akan ditransfer ke provinsi yang ditentukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Senin, ada 547.479 warga Suriah yang hidup di bawah status perlindungan sementara di Istanbul.

Batas waktu hingga 20 Agustus 2019 telah ditetapkan untuk orang asing berkebangsaan Suriah yang berada di Istanbul meskipun mereka terdaftar di provinsi lain. Gubernur mencatat pada hari Senin bahwa Istanbul ditutup untuk pendaftaran lebih lanjut untuk status perlindungan sementara.

“Mereka yang ditemukan belum kembali akan dipindahkan ke provinsi tempat mereka terdaftar sesuai dengan arahan Kementerian Dalam Negeri,” berdasarkan pernyataan itu.

[adinserter name=”Block 1″]

Dikatakan bahwa pemantauan untuk dokumen izin perjalanan akan dilakukan secara terus menerus di semua stasiun bus, stasiun kereta api, bandara dan semua alat transportasi lainnya di seluruh Istanbul. Warga Suriah di bawah status perlindungan sementara tanpa dokumentasi perjalanan yang tepat akan dikembalikan ke provinsi di mana mereka terdaftar.

Warga negara asing dengan hak hukum untuk tinggal di Istanbul harus menyimpan paspor dan / atau kartu identitas perlindungan sementara. Bukti identitas tersebut setiap saat diperlukan bila ada pemeriksaan rutin oleh pihak keamanan, kata gubernur.

Turki adalah tempat tinggal sekitar 4,5 juta migran Suriah yang melarikan diri dari perang saudara yang telah berlangsung sejak 2011, ketika rezim Bashar Assad secara brutal menanggapi seruan damai para demonstran.

[adinserter name=”Block 1″]

Turki berbagi perbatasan sepanjang 911 kilometer dengan Suriah di selatan. Ankara terus-menerus mengusulkan pembentukan zona aman di Suriah utara untuk menghentikan masuknya lebih banyak pengungsi ke wilayahnya sendiri dan ke Eropa, dan juga untuk merelokasi warga Suriah yang tinggal di kamp-kamp migran di Turki sambil sambil menyiapkan kondisi yang memungkinkan pengungsi lain untuk kembali ke negeri mereka. [Daily Sabah]

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d