TURKINESIA.NET – TOKOH. Malam kudeta militer 2016, dia menerima telepon dari seseorang non pejabat pemerintah. Yang memberi tahu dia kondisi Turki kala itu.

Dia lalu bergegas dengan timnya. Dia berkata kepada timnya, kita harus segera menuju villa marmaris.

Sesampainya di villa, dia lalu menemui orang nomor satu di Turki yang saat itu berada di lantai dua villa itu. Dia mendekati Erdogan yang saat itu menjabat sebagai perdana Menteri, lalu berkata “kita tidak bisa berlama lagi disini, kita sudah harus pergi dari villa ini yang mulia.”

Erdogan berkata kepada pengawalnya itu, baik kalau begitu bismillah, jalankan tugasmu.

Erdogan bersama timnya meninggalkan villa setelah berbicara ke media CNN via Skype yang menjadi penampilan pertama sang PM dalam kondisi kudeta.

Dia lalu meninggalkan villa melalui jalur khusus menuju helikopter kepresidenan dan melanjutkan dengan pesawat yang sandi penerbangannya harus disamarkan dengan pesawat komersil sipil lainnya untuk menghindari kejaran para pelaku kudeta.

PM diberi tahu, bahwa pelaku kudeta sedang dalam posisi menuju villa untuk menculik atau membunuh sang PM.

Pengawalnya itu sangat tenang, karena sang pengawal juga melihat pemimpin pun sangat tenang menghadapi situasi yang sangat genting dan menentukan itu.

Sang PM akhirnya mendarat dengan selamat di Istanbul dengan pengawalan ketat pesawat tempur negara yang siap menembak jatuh pesawat tempur para pelaku kudeta jika mereka nekat mengejar sang PM di udara.

Sang Paspampres Erdogan tadi adalah sosok yang sangat dekat dengan Erdogan. Dia manjadi pengawal Erdogan sejak 9 tahun lalu dengan penuh dedikasi dan pengabdian total.

Dia menjadi pengawal bapak pemimpin Turki itu sejak 2012, saat dua pengawal lama perdana Menteri kala itu yaitu Mehmet Yuksel dan Zeki Bulut ditunjuk menjadi kepala polisi untuk wilayah Denizili dan Nevsehir.

Lalu dia bersama temannya Ramazan Bal resmi menjadi kepala pengawal sang Presiden sampai hari ini. Dalam setiap agenda acara sang Presiden Turki itu, Sosok ini selalu terlihat berada disampingnya secara konsisten.

Sosok inilah yang menghadapi segala masa-masa sulit bersama yang dihadapi sang Presiden sejak 9 tahun belakangan ini. Termasuk melewati 2 kali upaya pembunuhan terhadap presiden selama menjadi pengawalnya.

Dalam setiap momentum agenda presiden baik dalam dan luar negeri, sosok ini selalu nempel bersama presiden dan sangat sigap dalam melindungi presiden.

Dalam banyak video, sangat jelas sosok ini bukan hanya sekedar melaksanakan tugas seremonial sebagai pengawal semata. Tapi lebih jauh, dari setiap gerakannya terlihat bahwa dia melindungi sang presiden karena rasa pengabdian kepada negara.

Melindungi Presiden adalah sama dengan menyelamatkan nasib bangsa dan mengabdi kepada rakyat Turki dengan penuh dedikasi. Mungkin itu yang mewakili pikiran dia jika kita melihat cara-cara dia dalam mengawal presiden selama ini.

Pengawal setia itu adalah Muhsin Kose. Kepala Pengawal Presiden Erdogan yang telah mempertaruhkan segalanya demi keselamatan dan kenyamanan sang presiden dalam melaksanakan tugas-tugas negara.

Tengku Zulkifli Usman