Friday, April 19, 2024
Ekonomi

Menkes Turki sebut tidak akan beli vaksin Rusia

TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki telah mengesampingkan pembelian vaksin virus corona Rusia karena perkembangannya tidak memiliki “praktik yang baik,” kata menteri kesehatan dalam sambutan yang diterbitkan pada Rabu, ketika Ankara meningkatkan upaya untuk menyuntik 50 juta warga pada musim semi.

Situs berita Habertürk mengutip Menteri Kesehatan Fahrettin Koca yang mengatakan vaksin Rusia tidak memenuhi persyaratan “praktik laboratorium yang baik”.

“Rusia tidak mampu memenuhi ini. Oleh karena itu, tidak mungkin bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dunia untuk membeli vaksin ini. Vaksin ini juga tidak mungkin menerima lisensi dari kami. Karena itu, itu di luar bidang minat kami,”katanya.

Koca tidak merinci vaksin Rusia mana yang dia maksud, tetapi Turki telah berbicara tentang melakukan uji coba Fase 3 untuk Sputnik-V, vaksin virus corona yang pertama terdaftar di dunia.

Belum ada tanggapan atas permintaan komentar dari Dana Investasi Langsung Rusia yang mendukung Sputnik-V.

Rusia adalah negara pertama yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin virus corona, melakukannya sebelum uji coba skala besar selesai, menimbulkan kekhawatiran di antara para ilmuwan dan dokter tentang keamanan dan kemanjuran suntikan.

Turki dengan populasi 83 juta jiwa telah menandatangani kontrak untuk membeli 50 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech Ltd. China. Turki menjadwalkan untuk memulai vaksinasi bulan ini dengan memprioritaskan petugas kesehatan terlebih dahulu.

Koca mengatakan Turki membutuhkan lebih banyak vaksin dengan tujuan menginokulasi 50 juta orang pada akhir April. Ia menambahkan bahwa Turki sedang berupaya untuk memajukan pengiriman 25 juta dosis vaksin COVID-19 dari Pfizer dan BioNTech.

“Mereka akan dapat memberi kami 25 juta dosis pada akhir 2021. Kami mencoba untuk mendapat lebih cepat. Kami menginginkannya sebelum musim panas. Ada ‘kebakaran’ yang sedang terjadi. Kami harus memadamkannya secepat mungkin,” katanya pada Habertürk.

Koca juga mengatakan bahwa Turki tidak akan membayar untuk vaksin Sinovac jika “tidak menyukainya”.

“Kami memasukkan ini dalam kontrak ketika kami memberikan pesanan kami… Jika hasil kami tidak cukup efektif, kami berhak mengembalikan vaksin dan bahkan tidak membayar 5 sen,” katanya.

Ankara telah memberlakukan lockdown penuh di akhir pekan dan jam malam hari kerja untuk memerangi peningkatan tajam kematian dan infeksi. Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan mengatakan warga harus bersabar sampai vaksin tiba.

Sumber: Daily Sabah

4.7 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Bidara Specialist
3 years ago

bimbang juga kalau cina tipu

error: Content is protected !!
1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d