Thursday, April 25, 2024
Internasional

Menlu Pakistan puji pertemuan OKI yang tepat waktu di Turki

TURKINESIA.NET – ISTANBUL. Menteri luar negeri Pakistan memuji pertemuan darurat Organisasi Konferensi Islam pada Jumat di Istanbul sebagai langkah yang tepat waktu dan akan menciptakan lingkungan persatuan di dalam dan di luar dunia Muslim setelah serangan teror di Selandia Baru.

Berbicara kepada Anadolu Agency dalam wawancara eksklusif di sela-sela pertemuan OKI di Istanbul, Shah Mehmood Qureshi menggambarkan serangan teror itu sebagai “tragis“.

“Kami terkejut dan merasa takut atas apa yang terjadi karena ada orang tak bersalah berkumpul di masjid untuk berdoa, tidak menyakiti siapa pun, hanya beribadah,” kata Qureshi.

Dia juga menggambarkan bagaimana mereka terbunuh dengan darah dingin dan semuanya difilmkan secara langsung untuk menciptakan sensasi.

“Pada saat yang sama, kami terkejut karena meningkatnya Islamofobia ini tidak ditangani dengan cara yang seharusnya ditangani. Insiden seperti ini terus berulang” ujar Qureshi.

“Tempat yang damai seperti Christchurch, negara yang damai, negara yang sangat ramah, seperti Selandia Baru, jika serangan menghantam, tidak ada yang aman dan tidak ada tempat yang aman,” tambah dia.

Jumat pekan lalu, setidaknya 50 Muslim terbunuh dan lainnya terluka ketika seorang teroris – yang diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant (28), kelahiran Australia – memasuki masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch dan menembak para jamaah tanpa ampun, termasuk empat anak.

Istanbul menjadi tuan rumah pertemuan darurat OKI atas permintaan Turki pada Jumat, yang juga dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri Selandia Baru dan Menteri Luar Negeri Winston Peters.

Qureshi mengatakan Turki memainkan peran positif dalam OKI setelah serangan itu.

“Respons Turki bersifat langsung, penuh kasih sayang, manusiawi dan Islami. Respons Islam dan manusia, mereka berjalan beriringan,” ujar dia.

“Tanggapan Pakistan juga langsung. Jelas, kami juga kehilangan sembilan orang dan satu masih dalam kondisi kritis,” tambah Qureshi.

Menteri luar negeri Pakistan kemudian mengenang kembali seorang pria Pakistan pemberani yang tewas dalam serangan itu.

“Orang Pakistan yang mencoba menyelamatkan nyawa terbunuh. Dia tidak dapat menyelamatkan putranya sendiri, tetapi dapat melindungi banyak orang tidak bersalah lainnya. Dia dianugerahi dan akan diberikan penghargaan sipil tertinggi oleh pemerintah Pakistan,” ungkap Qureshi.

Tentang Turki dan presidennya yang menjadi sasaran teroris, Qureshi mengatakan bahwa Erdogan adalah orang yang tidak banyak bicara dan selalu mengambil posisi yang sangat jelas di masa-masa sulit.

“Setiap individu, yang berbicara secara terbuka dengan jelas dan mandiri, dipandang sebagai ancaman bagi banyak orang,” kata dia.

Qureshi menyuarakan harapannya bahwa sejumlah tindakan global dapat diambil untuk menangani tren Islamofobia yang sedang berkembang.

“Saya pikir media harus memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan menangani masalah ini secara langsung. Media sosial harus memainkan peran yang lebih bertanggung jawab dan orang-orang yang berpikir dan yang peduli di Barat harus lebih vokal terhadap Islamofobia,” tegas dia.

Mengenai tanggapannya terhadap negara barat terkait serangan terror di Selandia Baru, menteri luar negeri Pakistan mengatakan masyarakat, komunitas dan barat juga sangat peduli dan berperikemanusiaan.

“Ada kelompok sayap kanan, yang sayangnya sekarang sedang bangkit. Mereka memainkan isu-isu sentimen, seperti Islamofobia. Mereka mengambil posisi yang ekstrem sehingga memberi ruang kepada ekstremisme,” kata Qureshi, menanggapi bangkitnya ekstremisme di Barat [Anadolu Agency]

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d