TURKINESIA.NET – ANKARA. Mesin tank Turki MBT Altay yang tiba dari Korea Selatan pada bulan Maret, telah diintegrasikan ke dalam kendaraan tempur tersebut, ungkap harian Sabah. Sementara produksi massal tank itu diharapkan akan dimulai dalam waktu dua tahun.
BMC, sebuah pabrikan kendaraan darat Turki, perusahaan yang mengepalai proyek tank Turki MBT Altay, sebelumnya telah menandatangani perjanjian dengan dua perusahaan Korea Selatan, Doosan Infracore Co. dan S&T Dynamics Co., untuk pengadaan mesin dan transmisi.
Di sisi lain, pekerjaan pada pengembangan mesin domestik, juga mendapatkan momentum karena berulang kali dinyatakan bahwa versi berikutnya dari Altay akan menggunakan mesin domestik.
Turki berhasil menyelesaikan penyalaan mesin 1.500 tenaga kuda pertama yang dikembangkan secara nasional. Mesin yang diberi nama BATU, akan menggerakkan berbagai kendaraan lapis baja dan juga tank, kemungkinan Altay, pada bulan Mei.
BMC Power mengembangkan unit daya 12 silinder, tipe V, berpendingin air dan turbodiesel. Mesin tersebut akan menghasilkan 1.500 tenaga kuda dan torsi 4.600 N-m.
Sebagai bagian dari proyek MBT Altay, yang dikembangkan sesuai dengan kondisi tempur saat ini dan masa depan, kontrak produksi massal ditandatangani antara Presidency of Defense Industries (SSB) dan BMC pada 2018.
Dengan asumsi peran kontraktor utama dalam kerangka proyek, BMC akan memproduksi 250 tank Altay dan mengirimkannya ke Angkatan Bersenjata Turki (TSK) di bawah kontrak.
Tank Altay terbuat dari material komposit dan berisi tipe armor generasi baru.
Jarak tembak tank adalah delapan kilometer. Dengan empat awak (komandan tank, penembak, pemuat, pengemudi), tank ini memiliki berat 65 ton. Didesain dengan kemampuan manuver yang unggul berkat sistem suspensinya, Altay juga menyertakan senjata lain seperti senapan mesin berat 12,7 mm dan platform pertahanan jarak jauh Stabilized Advanced Weapon Platform (SARP) buatan Aselsan.
Berkat teknologi komputer baru, sistem pengendalian kebakaran dinyatakan lebih unggul dari tank biasa.
Altay juga akan mengusung Sistem Perlindungan Aktif (AKKOR) domestik yang dikembangkan oleh Aselsan, salah satu sistem perlindungan vital untuk tank.
Selain pelindung tank, sistem perlindungan aktif juga sangat penting terhadap senjata anti-tank.
Armor reaktif tidak efektif terhadap rudal anti-tank seperti Javelin, pakar industri pertahanan kadang-kadang menunjukkan bahwa Rusia kehilangan begitu banyak tank dalam perang antara Rusia dan Ukraina, menekankan perlunya perlindungan aktif dalam tank seperti AKKOR.
AKKOR menciptakan perisai perlindungan 360 derajat penuh.
Ini akan mendeteksi roket yang masuk atau rudal anti-tank dalam waktu yang sangat singkat dengan radar berteknologi tinggi.
Dengan bantuan sensor yang ada di dalamnya, amunisi pemusnah fisik yang akan diarahkan dapat meledak ketika paling dekat dengan ancaman anti-tank yang mendekat dan menetralisirnya.
Sumber: Daily Sabah
