Friday, March 29, 2024
Ekonomi

Musibah membawa berkah: Ingus laut di Turki dapat diolah jadi gas & pupuk

TURKINESIA.NET – ANKARA. Lendir laut atau “ingus laut” yang menyelimuti garis pantai di Laut Marmara Turki, dapat diubah menjadi gas berdasarkan penelitian ilmuwan Turki.

Seorang profesor di Universitas Onsekiz Mart di Canakkale, sebelah barat Marmara, mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya berhasil mengubah zat tersebut menjadi gas pada tahun 2018 dan dengan kerja lebih lanjut, zat itu dapat digunakan sebagai sumber energi. Ilmuwan lain di sebuah universitas di Bursa sedang bekerja untuk mengubahnya menjadi pupuk.

Ingus laut pada dasarnya adalah massa mikroorganisme yang diperkaya oleh komponen limbah yang tidak terolah yang dibuang ke laut. Turki saat ini sedang melakukan kampanye pembersihan untuk menyingkirkan zat kental berlendir yang merusak flora dan fauna laut.

Profesor Hüseyin Erduğan dari Departemen Biologi Universitas Onsekiz Mart mengatakan, mengubah lendir menjadi bahan bakar adalah cara paling ekonomis untuk membuangnya. Dia menjelaskan bahwa lendir sebenarnya adalah eksopolisakarida (biomakromolekul yang terdiri dari residu karbohidrat yang dipancarkan oleh mikroorganisme) dan meskipun polusi memperburuk masalah ingus laut, hal itu pada akhirnya disebabkan oleh mikroorganisme tersebut.

“Studi kami pada tahun 2018 menunjukkan sebagian besar lendir disebabkan oleh bakteri. Lendir itu mengandung nitrogen, fosfor dan silikon. Ini dapat digunakan di berbagai bidang, meskipun strukturnya yang mengandung logam berat dapat menimbulkan risiko. Lendir itu sendiri adalah semacam mekanisme pertahanan diri bagi organisme laut untuk melindungi lingkungan mereka dan itu benar-benar membersihkan tempat mereka, meskipun berbahaya bagi organisme lain ketika berada di bawah,” sebutnya.

Ingus laut dapat diubah menjadi pupuk tetapi ini adalah proses yang sulit, kata Hüseyin Erduğan. Mengubah lendir menjadi gas dengan jumlah kalori yang tinggi adalah pilihan termudah, tambahnya.

“Gas ini bisa diubah menjadi listrik,” sebutnya.

Hüseyin Erduğan juga memperingatkan agar tidak membuang lendir ke area pengumpulan limbah padat karena struktur polimernya dapat menyebabkan konversi sendiri menjadi plastik di masa depan.

“Mucilage, ketika dipirolisis, akan berubah menjadi gas karena karbonnya akan muncul selama proses ini. Gas dapat dikumpulkan dalam tangki dan gas ini akan mengandung berbagai jenis gas, termasuk hidrogen,” katanya kepada Demirören News Agency (DHA), Kamis. Mengubah ingus laut menjadi gas juga dapat membantu negara mendiversifikasi sumber energinya.

Profesor Mete Yılmaz dari Universitas Teknik Bursa sedang mengerjakan proyek serupa yang berfokus pada mengubah lendir menjadi biofuel, pestisida, dan pupuk. Yılmaz dan tim penelitinya menjalankan tes pada sampel ingus laut untuk menentukan potensinya.

“Jika lolos uji keamanan, bisa digunakan dalam kegiatan pertanian,” katanya kepada DHA. “Peneliti lain di universitas kami juga melihat potensi fitur lendir sebagai sesuatu yang dapat diubah menjadi bioplastik. Kami juga sedang mengecek apakah bisa menjadi bahan baku biofuel baru,” ujarnya. Yılmaz percaya jika mereka dapat memanfaatkan potensi daur ulang ingus laut, mereka bahkan mungkin perlu “memproduksinya sendiri di peternakan mereka” di masa depan.

Sumber: Daily Sabah

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d