Friday, March 29, 2024
InternasionalTimur Tengah

“Operasi Turki di Suriah hanya targetkan teroris, Saudi di Yaman targetkan warga sipil”

TURKINESIA.NET – ANKARA. Turki mengkritik operasi yang dilakukan koalisi pimpinan Saudi di Yaman yang menewaskan banyak korban sipil.

Menteri Luar Negeri Turki pada Rabu mengatakan Operasi lintas-perbatasan Turki di utara Suriah hanya menargetkan teroris, tetapi koalisi yang dipimpin Saudi menewaskan puluhan ribu warga sipil dengan dalih memerangi terorisme di Yaman.

Dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita Al Jazeera, Mevlut Cavusoglu mengatakan jika Operasi Mata Air Perdamaian Turki di utara Suriah dibandingkan dengan operasi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di Yaman, maka ada banyak hal yang bisa dibicarakan.

“Turki meluncurkan operasi terhadap kelompok teror [YPG/PKK]. Di Yaman, puluhan ribu warga sipil tewas dalam serangan bom Arab Saudi dan Uni Emirat Arab,” kata Cavusoglu.

Dia menekankan bahwa tidak ada warga sipil yang terbunuh selama operasi Turki.

Cavusoglu juga menyinggung soal ratusan ribu orang yang meninggal dunia karena kelaparan dan penyakit akibat pengepungan yang dilakukan di Yaman.

Perang di Yaman telah merusak infrastruktur negara, menghancurkan rumah sakit, sekolah dan pabrik.

PBB memperkirakan lebih dari 70.000 orang telah terbunuh dalam konflik yang berlangsung sejak 2016.

[adinserter block=”1″]

Menurut PBB, lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang yang menderita kelaparan ekstrem.

“Kita berbicara tentang warga sipil. Mereka harus memberikan pertanggungjawaban untuk ini terlebih dahulu. Apa yang Anda lakukan di Yaman? Anda memasuki Yaman, Anda menghancurkan Yaman. Pada awalnya, kami mendukung koalisi ini karena [Yaman] harus dibersihkan dari terorisme. Namun, kemudian kami menemukan masalah kemanusiaan,” ujar Cavusoglu.

Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.

Pada 22 Oktober 2019, Erdogan dan Putin menggelar pertemuan di kawasan Sochi, Rusia, dan mencapai kesepakatan bahwa teroris PKK/YPG akan mundur 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan Turki dengan Suriah utara dalam waktu 150 jam dan pasukan keamanan dari Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sana.

[adinserter block=”1″]

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa – bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Sumber: Anadolu Agency Indonesia

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d