
TURKINESIA.NET – BEIJING. Stasiun televisi milik negara China, CCTV, memotong pertandingan antara Arsenal dan Manchester City dari program siarannya pada hari Minggu [15/12] setelah gelandang Arsenal Mesut Özil mengutuk tindakan keras Beijing terhadap Muslim Uighur di Turkistan Timur.
Ozil pada hari Jumat menganggap umat Islam diam atas penindasan China terhadap minoritas Uighur di Turkistan Timur. Ozil juga menyebut orang Uighur sebagai “pejuang yang menentang penganiayaan… Orang-orang beriman yang mulia yang melakukan perlawanan sendirian melawan orang-orang yang secara paksa menjauhkan orang-orang dari Islam.”
Pertandingan yang seharusnya dimainkan pada hari Minggu dan dijadwalkan tayang tak lama setelah tengah malam pada hari Senin, diganti dengan tayangan ulang laga antara Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers.
Wilayah Turkistan Timur adalah tempat tinggal bagi sekitar 10 juta warga Uighur.
Pemerintah China telah lama melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi atas kelompok Muslim Turki, yang membentuk sekitar 45% dari populasi Turkistan Timur.
Hingga 1 juta orang, atau sekitar 7% dari populasi Muslim di Turkistan Timur, telah dipenjara dalam jaringan yang diperluas dari kamp “reedukasi politik”, menurut pejabat AS dan pakar PBB.
Dalam sebuah laporan September lalu, Human Rights Watch menuduh pemerintah China melakukan “kampanye sistematis pelanggaran hak asasi manusia” terhadap Muslim Uighur di Turkistan Timur.
Arsenal berlepas tangan dari pernyataan Ozil, mengatakan pada hari Sabtu bahwa klub telah “selalu berpegang pada prinsip tidak melibatkan dirinya dalam politik.” [Daily Sabah]