TURKINESIA.NET – KARACHI. Pakistan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas dukungannya dalam krisis di Jammu dan Kashmir.
“Kami berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena telah bersuara mendukung Muslim Kashmir yang tidak bersenjata dan diduduki,” kata Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi, ketika berbicara dengan rekannya dari Turki Mevlut Cavusoglu melalui telepon, Senin [26/08].
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan Qureshi menelepon Cavusoglu untuk membahas situasi Kashmir, terutama pelanggaran HAM di lembah Himalaya yang disengketakan itu.
Awal bulan ini, India menghapus semua ketentuan khusus yang diberikan kepada Jammu dan Kashmir berdasarkan Pasal 370 Konstitusi India.
India juga membagi provinsi itu menjadi dua wilayah yang dikelola secara terpusat dan mengambil kekuasaan dari majelis.
Jammu dan Kashmir mengalami blokade komunikasi sejak 5 Agustus, yakni ketika India mengubah status quo negara bagian itu.
Pemerintah India kemudian memberlakukan pemadaman komunikasi total di wilayah tersebut untuk menghalangi demonstrasi dan menggagalkan pemberontakan.
Turki telah menyatakan keprihatinannya terhadap keputusan India yang akan meningkatkan ketegangan.
“Turki dan Pakistan selalu mendukung sikap satu sama lain dalam sejumlah masalah internasional,” kata Qureshi memuji Turki atas upayanya menyatukan umat Islam.
- Baca juga: Situasi Kashmir memanas, PM Pakistan hubungi Erdogan
- Baca juga: Pakistan sambut inisiatif kebangkitan Muslim dari Mahathir dan Erdogan
- Baca juga: “Solidaritas antara Turki, Malaysia, Pakistan diperlukan untuk persatuan dunia Islam”
- Baca juga: PM Imran Khan berjanji contohi Erdogan dalam memimpin Pakistan
Dia meminta Ankara untuk berupaya menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan pembatasan yang sedang berlangsung di Kashmir.
[adinserter name=”Block 1″]
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Cavusoglu mengatakan bahwa Ankara memantau dengan cermat situasi di Jammu dan Kashmir.
Cavusoglu telah mengeluarkan pernyataan terperinci yang menyerukan penyelesaian perselisihan sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kedua menteri luar negeri juga sepakat untuk melanjutkan diskusi bilateral tentang Kashmir dan bertemu pada sidang Majelis Umum PBB bulan depan.
Sumber: Anadolu Agency Indonesia