Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat meninjau proyek pelabuhan Filyos di provinsi Laut Hitam, Zonguldak. Proyek yang disebutnya sebagai pintu keluar Laut Hitam, ketika pembangunannya selesai akan tidak hanya akan meringankan beban di pelabuhan Marmara dan selat, tetapi juga memastikan jalur perdagangan ke selatan dan Timur Tengah dari kawasan Asia Tengah dan Laut Hitam.

Erdogan turut didampingi oleh Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki, Adil Kara Ismailoglu serta pejabat lain.

Sebelumnya pada hari Kamis, Adil Kara Ismailoglu mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa proyek pelabuhan Filyos di Zonguldak merupakan salah satu proyek kebanggaan Turki.

“Pembukaan proyek ini, yang disebutkan dalam Laporan Produksi Umum Anatolia pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II adalah upaya Presiden Erdogan dan pemerintah AKP.”

Proyek pelabuhan raksasa itu awalnya digagas oleh Sultan Abdul Hamid II, 150 tahun lalu.

Karena Pelabuhan Filyos adalah bagian dari Proyek Lembah Filyos, Erdogan mengatakan bahwa dengan kawasan industri, pelabuhan, kereta api, dan peluang transportasi lainnya, Lembah Filyos menawarkan konsep industri terintegrasi kepada investor nasional dan internasional.

“Kami menjanjikan banyak peluang kepada investor kami di lembah ini,” kata Erdogan.

Zona Industri Filyos adalah zona mega-industri pertama Turki. Proyek ini memiliki luas sekitar 600 hektar dan terletak di jantung Lembah Filyos, kata presiden.

Kawasan industri ini, dirancang dengan pendekatan inovatif dan ramah lingkungan, dimulai di bawah kepemimpinan sektor swasta. Filyos diatur untuk menjadi tuan rumah investasi berorientasi teknologi menengah dan tinggi.

“Dengan struktur terintegrasinya, Lembah Filyos akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produksi, ekspor, dan lapangan kerja di kawasan dan Turki di periode mendatang,” kata Erdogan.

Sumber: Daily Sabah, TR Agency