Thursday, April 25, 2024
Timur Tengah

Pengusaha Turki 10 tahun dipenjara Suriah karena fotonya dengan Erdogan

TURKINESIA.NET – DAMASKUS. Pengadilan Suriah telah membebaskan seorang pria Turki yang ditangkap satu dekade lalu selama kunjungan bisnis ke negara itu.

Vakkas Orhan telah dipenjara di Suriah sejak 2011 tetapi akhirnya dipersatukan kembali dengan keluarganya di ibu kota Ankara, lapor Anadolu Agency (AA) Kamis.

Orhan, yang memiliki perusahaan pemanas di Adıyaman, tenggara Turki, melakukan perjalanan bisnia ke Suriah  pada tahun 2011. Ketika perang sipil Suriah meletus, Orhan termasuk di antara banyak warga Turki yang ditangkap atas instruksi Bashar Assad.

Fotonya dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada upacara pelantikan di Adıyaman menjadi alasan penangkapannya. Orhan dipenjara di provinsi Aleppo, Suriah utara.

Dia ditempatkan di sel isolasi dan akhirnya mendapatkan kebebasannya setelah 10 tahun ketika dia dinyatakan tidak bersalah.

Diserahkan kepada pihak berwenang Turki di provinsi Hatay pada 18 Mei, Orhan dipersatukan kembali dengan keluarganya yang tinggal di distrik Yenimahalle, Ankara, Rabu.

Dia disambut di depan pintu rumahnya oleh istrinya Ayşe, putri Fadime, putra Hacı, cucu dan kerabat lainnya.

Anadolu Agency hadir untuk mengabadikan momen saat Orhan dan keluarganya menangis haru ketika bertemu.

“Saya sangat gembira bisa bersatu kembali dengan kerabat, anak-anak, dan kebebasan saya … Tepatnya selama 10 tahun, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberi saya kebebasan, negara, dan keluarga saya,” kata Orhan kepada AA.

Dia mengatakan dirinya diperlakukan dengan buruk di Suriah dan dibiarkan kelaparan. “Berat badan saya 80 kilogram (176 pon) sebelum saya berangkat ke Suriah. Tapi di penjara, berat saya turun menjadi 35 kilogram. Alhamdulillah, saya baik-baik saja saat ini, sangat bahagia,” ujarnya.

Orhan mengatakan, dia telah mengunjungi banyak negara tetapi belum pernah melihat negara yang semurah hati Republik Turki. Turki telah berubah sejak dia pergi, katanya.

Dia mengatakan, dirinya ditangkap setelah dilaporkan sebagai “teman (Presiden) Erdoğan,”

Dia menjadi sasaran penyiksaan fisik dan moral selama berada di penjara, tetapi dirinya tidak kehilangan harapan.

“Saya mengalami tekanan fisik dan mental yang luar biasa. Meskipun demikian, saya tidak pernah putus asa. Saya pikir, ‘Allah akan membukakan pintu ini untuk saya suatu hari dan saya akan kembali ke negara saya,'” tambahnya.

Ayşe juga mengungkapkan kebahagiaannya setelah bertemu kembali dengan suaminya dengan mengatakan, “10 tahun kerinduan sudah berakhir.”

“Suamiku pergi ke sana untuk bisnis. Dia tidak pantas mendapatkan perlakuan itu,” tambahnya.

Putri Orhan, Fadime, mengatakan bahwa mereka akhirnya bisa merayakan Idul Fitri untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. “Satu-satunya hal yang penting adalah orang yang Anda cintai ada bersamamu,” katanya.

Sumber: Anadolu Agency English

5 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d